Pemprop NTB Dorong Difabel Mandiri

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Guna mendukung keberlangsungan aktifitas difabel, Pemrov NTB terus memperbanyak layanan publik yang ramah difabel seperti ketersediaan transportasi, infrastruktur jalan, pendidikan termasuk persamaan hak dan peluang untuk bekerja dan pengabdian kepada bangsa dan negara. Hal itu diungkapkan Wakil gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah saat menerima Dumilah Ayuningsih, Dosen peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Selasa (31/8/21).

Dikatakan, masyarakat harus memandang perbedaan sebagai sebuah keberagaman yang harus dihormati bukan direndahkan. “Jangan memandang disabiltas dari sisi keterbatasan karena perbedaan fisik. Difabel memiliki kelebihan ditengah keterbatasannya. Ada potensi diri yang lebih dari orang normal,” katanya.
Wagub mengingatkan, agar masyarakat membangun komunikasi dan memberikan motivasi kepada Difabel. Begitu pun perangkat Pemprov NTB seperti Dinsos, Disnakertrans termasuk Dikbud harus banyak berdayakan difabel untuk meningkatkan kapasitas dan skill serta bakatnya sehingga kaum difabel siap terjun ke dunia kerja maupun sosial kemasyarakatan.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dumilah Ayuningsih mengapresiasi lahirnya Perda tentang Difabel.
Menurut hasil risetnya, Perda Nomor 4 tahun 2019 tentang difabel sudah sangat baik. Namun, di beberapa sisi implementasinya harus terus disempurnakan.
Diakuinya, Disabilitas harus dipandang sebagai keragaman dan potensi untuk produktif bukan sekedar dimaknai luas, kecacatan, kekurangan dan bukan pula sebuah keistimewaan.
Selain itu, penerapan praktek pada pelayanan publik juga harus dioptimalkan. Misalnya, pada aspek pendidikan dan pekerjaan secara umum. Begitupun pada organisasi perangkat daerah, seperti leading sektornya harus membangun kerjasama, komunikasi dan koordinasi yang intens.
Selama ini, dinas-dinas terkait masih berputar pada memberikan bantuan. Padahal, peningkatan kapasitas dan skill yang harus diperkuat dan terus dibangun sehingga mereka siap pakai di dunia kerja dan dapat bekerja mandiri atau wisausaha. “Ini yang penting,” katanya.. (diskominfotik/MRC).

BACA JUGA:  Pilkada Penuh Kreatifitas