Senin, 12 Juli 2021 merupakan hari pertama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk kota Mataram.
Berdasarkan peraturan, PPKM darurat di Kota Mataram akan berlangsung hingga 20 Juli 2021. Berdasarkan aturan pula, selama masa PPKM darurat hanya kegiatan mendesak dan mereka yang bekerja di sektor yang dikecualikan saja yang masih diperkenankan melakukan kegiatan. Selebihnya, kegiatan lain dilakukan dari rumah.
Berdasarkan edaran, PPKM dilakukan untuk menekan persebaran covid 19 sehingga laju pertambahan mereka yang terpapar tidak bertambah sedang mereka yang sedang melewati isolasi bisa segera pulih dan sehat.
Namun, dengan adanya PPKM darurat sektor ekonomi kembali diuji. Apakah ia masih mampu bertahan atau mengalami keguguran.
Didasarkan pada kondisi lapangan terutama bagi pedagang Kaki Lima. Tentu dengan sedikitnya orang yang beraktifitas di luar rumah sedikit banyak mempengaruhi omzet penjualan. Bila sehari dua hari, mungkin masih ada subsidi silang dari tabungan (yang mungkin masih tersisa) untuk menutupi berkurangnya omzet penjualan. Tapi, bila lebih dari satu minggu terus mengalami gangguan dalam pendapatan, tentu membuat sesak napas. Nah, kalau tidak bisa mengolah napas yang sedikit, resikonya game over.
Lantas bagaimana dengan mereka yang secara kasat mata terlihat memiliki usaha lebih besar dengan gedung mewah? mungkin diantara kita ada yang berpikir, mereka tentu lebih bisa bertahan dibanding para pedagang kaki lima? apakah faktanya demikian? Beberapa pengusaha besar memang terlihat lebih pandai menyikapi kondisi demikian. Namun, mereka pun harus bekerja dan berpikir lebih lebih keras dari biasanya. Pasalnya, dengan biaya operasional yang tidak bisa di tunda sementara pendapatan mengalami goncangan bahkan badai, para pengusaha besar harus menyiapkan anggaran pemeliharaan lebih besar sementara penghasilan masih galau.
Kegalauan pengusaha yang terlihat lebih besar bila tidak bisa dikelola dengan baik, maka pengusaha besar bisa mengalami game over sesuai waktu penjanjian atau mungkin lebih awal menjemput kematian. ini hanya persoalan waktu saja.
Disinilah peran pemerintah daerah untuk bisa membaca situasi. Kejelian pemerintah dalam membaca peluang yang kemudian bisa disimulasikan dan dipraktekkan, tentu akan membantu masyarakat dalam bertahan untuk mencapai kemenangan
Disini, kemampuan pemerintah dalam membaca peluang, kemampuan pemerintah dalam membuka jalan-jalan ekonomi, kemampuan masyarakat dalam bertahan ditengah gelombang ketidakpastian, tentunya sinkronisasi kedua belah pihak sangat dibutuhkan sehingga mampu membentuk jaring kehidupan lebih baik di esok hari.
Semoga PPKM darurat membuka jalur kehidupan bagi masyarakat menuju kepada yang lebih baik. (Tim Weekend Editorial)