“Buat Paramuda yang berzodiak Aquarius, soal asmara sepertinya gayung bersambut nih. Doi juga kangen berat lho sama kamu. Jadi siap-siap aja sambut malam mingguan yang akan datang. Doi  bakal kasih kejutan spesial deh. Nah, buat yang udah telepon barusan. Lagu yang satu nih sepertinya cocok banget  sama suasana hati paramuda, sebuah hit terbaik miliknya DEWA 19, kangen…”

MATARAMRADIO.COM –  Itulah sebagian untaian kata-kata manis yang disuarakan penyiar kesohor era 90-an di Kota Mataram.  Suaranya yang empuk dan renyah, bikin banyak pendengarnya, lebih-lebih pendengar pria, semakin tergila-gila, penasaran dan ingin terus mendengarkan cuap-cuap sang idola.

Siapa lagi kalau bukan Iin Husni, penyiar handal CNL 95.3 FM, salah satu radio idola anak muda di Mataram era 90-an hingga sekarang.”Aku bersiaran ketika radio benar-benar di puncak keemasan dan paling digemari anak muda, terutama remaja SMA dan anak kuliahan,”katanya kepada mataramradio.com, kemarin.

Bagi Iin, ada kepuasan tersendiri, ketika dirinya sudah berada di depan corong mikropon. Apalagi bakal mengasuh acara yang sudah ditunggu pendengar setianya. Sebut saja acara ramalan bintang, yang menurutnya, mendapat respons luar biasa dari pendengar.”Pokoknya seru aja, banyak yang percaya dan berterimakasih kalau aku udah bacakan ramalan bintangnya. Nggak cewek, nggak cowok. Mereka bahkan banyak yang telepon habis siaran, minta dibacain ulang lah,” kenang Iin. “Itu baru acara ramalan bintang lho,”katanya lagi.

Masih banyak acara lain yang dia asuh, juga mendapat respons yang tidak sedikit dari penggemar, yang dia istilahkan dengan booming fans. “Ada acara namanya Heart to Heart, dari hati ke hati yang booming banget. Ini acara buat pendengar boleh curhat apa saja seputar pengalaman asmaranya dan minta solusi dari kita. Nggak cuma soal asmara, apa saja deh yang berhubungan dengan masalah pribadi, entah dengan pacar, orang tua, masalah hubungan jarak jauhlah. Pokoknya semua diungkap, saking emosionalnya, banyak pendengar yang ekspresif banget mengungkapkan masalahnya, sampai nangis-nangis di udara. Kita ladeni, pintar-pintar kita saja membangun mood dan ngasih solusi. Alhamdulillah, banyak yang puas,”ungkap Iin yang mengaku tidak sendirian ketika mengasuh ajang curhat tersebut.”Ya kita ada psikolog juga yang ngasih solusi, jadinya klop dan bisa dipertanggungjawabkan,”tuturnya.

BACA JUGA:  Ini Alasan Kapolres Sumbawa Rujuk Penderita Tumor Mata Berobat Ke Mataram
Iin Husni diundang mengisi siaran bersama para Legenda Udara yang digelar KPID NTB dan RRI Mataram beberapa waktu lalu. I Foto : istimewa

Iin Husni menyebutkan, karirnya di dunia siaran, dimulai tahun 1993. Waktu itu, dia hijrah dari Kota Surabaya ke Mataram, karena dapat pekerjaan sebagai penyiar di Radio Haccandra 102.3 FM, satu-satunya radio FM swasta di Mataram waktu itu.  Dia bertahan hanya setahun, dan setelah itu bergabung dengan Radio CNL 95.3 FM yang bersiaran dari Jalan Harimau No. 20 Mataram. “Aku gabung di CNL sejak tahun 1995 hingga tahun 2002, lumayan hingga 7 tahun lho,”kenang Iin yang mengaku keluarga besarnya berasal dari Kopang, Lombok Tengah.

CNL FM Jadi Trendsetter

Berbagai aksi acara unggulan diasuhnya. Selain acara Heart to Heart dan Ramalan Bintang, Iin juga mengasuh  tangga lagu Indonesia, TEMAN, Trend Musik Anak Negeri dan  Jazzy Time.

Soal Jazzy time, kata Iin, dia akui sebagai program eksklusif CNL FM dari dulu hingga kini. “Dulu saya asuh acara itu bareng musisi kawakan Kang Ari Juliant,”ingatnya.
Bagi Iin, inilah salah satu inovasi CNL FM sebagai trendsetter, satu-satunya radio yang memberi warna musik jazz untuk disuka paramuda. Diakuinya, sejak 2010an musik jazz baru trend di Mataram. Dan musisi muda beraliran musik jazz mulai bermunculan apalagi di Lombok sudah 3 kali menjadi kegiatan unggulan setiap tahun di Kabupaten Lombok Barat menggelar even besar Senggigi Jazz Festival, menampilkan artis dan musisi jazz Indonesia dan bahkan luar negeri.”Ini jadi bukti, CNL FM trendsetter musik berkelas,”katanya bangga.

BACA JUGA:  Bunda Niken: Perempuan Cerdas, Penentu Kualitas Keluarga dan Masyarakat

Bagi Iin Husni, sukses dan kepuasan seorang penyiar, adalah ketika banyak penggemar yang terbawa perasaan alias baper dan menunggu jam siarnya.”Itu bangga banget gue, serasa jadi ratu melulu,”ucapnya tersipu.

Dia pun membuka rahasia soal kiat menggaet banyak penggemar.”Intinya, tetap sabar dan ngemongin fans dan jangan pernah terbawa arus pendengar. Kita lah yang harus mengendalikan semuanya, mereka harus ikut kemana saja kita membawa acara itu sampai tuntas. Kalau ngikutin maunya pendengar, tak pernah habisnya,”kata Iin penggemar rujak cingur, tahu campur khas Arek Suroboyo, olah-olah Ampenan dan senang Yoga alias olah tubuh ini.

 Kini, pasca tidak lagi aktif sebagai penyiar radio. Iin justru menikmati profesinya sebagai Pembawa acara atau MC, di luar rutinitasnya menjadi  Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB.

BACA JUGA:  Desa Genggelang Diapresiasi Sebagai Pelopor Benderang Informasi Publik di KLU

Justru, melalui profesinya sebagai Pembawa acara dan bergabung dalam Komunitas MC NTB Gemilang, IIn mendapat banyak kesempatan tampil di acara bergengsi skala lokal, regional bahkan nasional yang membutuhkan jasanya sebagai pembawa acara profesional.”Aku  bisa keliling kesana kemari, justru profesi jadi MC ini lah,”aku Iin yang kini berstatus sebagai Ibu dari dua putranya yang ganteng.”Kalau disuruh milih, Penyiar atau MC. Ya kalau bisa dua-duanya dong. Soalnya sama-sama enak,”selorohnya.

Tapi, Iin mengaku cukup was-was juga lho dengan maraknya kasus virus Corona yang melanda China akhir-akhir ini.  Dia berharap, musibah virus mematikan itu tidak berimbas jauh terhadap Indonesia termasuk NTB yang bakal menjadi tuan rumah event internasional MotoGP Mandalika 2021.

Iin pun mendukung kebijakan Pemerintah yang sangat ketat terkait warganya yang dipulangkan dari China dan kini dikarantina di Pulau Natuna. “Aku sih setuju aja dengan kebijakan Pemerintah kita, untuk antisipasi virus yang mematikan terhadap WNI yang lain,”ucapnya memberi alasan dan berharap Pemerintah lebih selektif menerima kunjungan wisatawan dari negara manapun.”Harus ada proteksi dan deteksi dari segala fasilitas dan akses masuk ke negara kita baik darat, laut dan udara,”tandas Iin yang selalu tampil energik dan menawan di usianya yang sudah tidak muda lagi. Siplah (MRC-01)