MATARAM RADIO. COM, Lombok Timur – Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr.H.Zulkieflimansyah secara resmi melaunching Program Mawar Emas, dengan konsep melawan rentenir berbasis Masjid.
Kegiatan Launching program tersebut di laksanakan di masjid Nurul Ikhsan Lengaluh Desa Danerase Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.
Dalam sambutannya Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul tersebut, menegaskan jika dirinya yakin bahwa program mawar emas tersebut akan berjalan dengan baik “Insyallah program mawar emas ini akan berjalan baik, saya meyakini itu” ucapnya. Rabu, 12/08/2020
Iapun menambahkan jika model pemberdayaan seperti program mawar emas itu akan mampu mengatasi problem kemiskinan dan pengangguran yang ada di NTB. “Utk mengatasi pengangguran dan kemiskinan tidak cukup lewat ceramah melainkan melalui pemberdayaan, melalui Program seperti ini, Kalau ini berjalan, masjid kita menjadi makmur dan ekonomi kita semakin baik dimasa yang akan datang” pungkasnya
Ditempat yang sama Bupati Lombok Timur dalam sambutannya mengatakan jika keberadaan rentenir di Lotim sudah menjalar ke semua lini masyarakat.
“rentenir d Lotim sudah merasuki segala lini masyarakat, mulai petani, peternak, nelayan, bahkan TKI tak lepas dr rentenir” Katanya.
Ia pun berharap agar program yang dimulai pada hari ini mampu mendatangkan berkah untuk Lotim dan bisa berefek ke kabupaten lain di NTB. “Harapan kami semoga program yang dimulai hari ini akan mendatangkan berkah untuk masyarakat Lotim dan menjalar ke kabupaten lain di NTB” tutupnya.
Sementara itu Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy mengandaikan sepuluh persen dari 1729 masjid yang ada di Lombok Timur tersentuh program Mawar Emas (Melawan Rentenir Berbasis Masjid) yang diluncurkan pada Rabu (12/08), diyakini akan dapat meningkatkam geliat perekonomian masyarakat di daerah ini.
Kepada Gubernur NTB, Kepala OJK, dan Pimpinan Bank NTB Syariah yang hadir pada Peluncuran program Mawar Emas di Masjid Nurul Ikhsan, Keruak tersebut Bupati Sukiman berharap program ini membawa berkah bagi masyarakat Lombok Timur utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan, dan akan terus menular ke Kabupaten/ Kota yang ada di provinsi NTB.
Bupati mengakui keberadaan rentenir yang merugikan telah merasuk di masyarakat dan menyasar berbagai lapisan, seperti petani, nelayan, bahkan buruh migrant. (MRC)
