Festival Perak Upaya Peestarian Budaya Lokal

MATARAMRADIO.COM – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menyatakan Festival permainan rakyat (Perak) merupakan salah satu bentuk ikhtiar melestarikan budaya daerah.
Menurut Gubernur, kegiatan tersebut bukan hanya nostalgia masa lalu, tetapi juga wadah kebangkitan kreativitas yang mampu mendorong lahirnya inovasi baru.

“Selama saya berkeliling, saya menemukan banyak hidden gem, mutiara-mutiara terpendam dari industri kreatif NTB. Festival seperti ini memberi ruang agar mereka yang belum pernah mendapat panggung bisa tampil. Tahun depan kita dorong dengan sistem open bidding agar semakin banyak karya lahir dari berbagai pelosok NTB,” kata Gubernur dalam agenda Festival Permainan Rakyat (Perak), Sabtu 20 September 2025.

BACA JUGA:  Kesal Jalan Rusak, Warga Gedor Kantor Dewan Lombok Tengah

Gubernur menegaskan pelestarian budaya tidak boleh hanya berhenti pada dokumentasi, tetapi harus memberi ruang bagi generasi muda untuk berinovasi.

“Kita tidak boleh sekadar menjadi tukang pos sejarah. Budaya harus hidup, berkembang, dan relevan dengan zaman. Inovasi kebudayaan adalah kunci agar warisan kita tidak hanya lestari, tetapi juga bernilai ekonomi,” katanya.

Ketua DPW Gekrafs NTB, Yeyen Seprian Rachmat menyatakn Festival Perak lahir dari keprihatinan terhadap punahnya permainan rakyat yang sarat nilai luhur.

BACA JUGA:  Pembayun, Kunci Penyelesaian Adat di Masyarakat


Digitalisasi, katanya, bukanlah lawan, tetapi mitra untuk melestarikan sekaligus memperluas dampak permainan rakyat.

“Permainan rakyat bisa hadir kembali, tidak hanya dalam bentuk pertunjukan, tetapi juga sebagai potensi ekonomi kreatif. Local is the new luxury. Target kami ke depan bukan hanya Perak NTB, tapi Perak Nusantara, menghadirkan permainan rakyat dari 38 provinsi,” jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa misi utama Festival Perak adalah menjadikan budaya lokal sebagai inspirasi ekonomi kreatif di era digital.

BACA JUGA:  251 Atlet NTB Ikut Defile Pembukaan PON XXI Aceh Sumut 2024.PJ Gub Minta Masyarakat Dukung Altet NTB

“Digital bukan musuh, justru mitra. Kami ingin agar permainan tradisional bisa tampil di layar gadget, menjadi viral, dan menginspirasi lahirnya start-up budaya. Kehadiran Gubernur NTB menjadi tanda bahwa pemerintah daerah benar-benar peduli terhadap warisan budaya kita,” ujarnya.


Festival Perak diharapkan menjadi titik awal kebangkitan permainan rakyat sebagai identitas budaya NTB, sekaligus inspirasi untuk melahirkan produk kebudayaan baru yang relevan di era digital.***