Mahasiswa KKN UNRAM Ajak Warga Suranadi Hijaukan Lingkungan dengan Bibit Daun Salam dan Kayu Putih

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan hijau dan kesehatan melalui tanaman herbal.

Langkah Nyata Mahasiswa dalam Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia

Dimulai dengan kunjungan dari rumah ke rumah di Dusun Pemunut, kegiatan ini menyasar kepala dusun, I Gede Febri Wedana Alit Putra, dan dilanjutkan dengan mengunjungi warga setempat. Tujuannya adalah mengedukasi warga tentang manfaat pupuk kompos, yang lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia. Dalam acara ini, para mahasiswa juga membagikan bibit tanaman herbal seperti daun salam dan kayu putih, yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan.

Respon positif dari warga semakin memperkuat semangat para mahasiswa KKN untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hijau. Salah satu warga yang berpartisipasi dalam kegiatan ini menyatakan, “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa karena bibit daun salam dan kayu putih ini sangat berguna bagi kami di sini.”

BACA JUGA:  Ekspektasi Inflasi dan Kebijakan Publik

Manfaat Tanaman Herbal Bagi Kesehatan dan Lingkungan

Selain mengedukasi warga tentang pupuk kompos, mahasiswa juga menjelaskan berbagai manfaat dari tanaman herbal yang mereka bagikan.

Tanaman kayu putih, misalnya, dikenal luas akan minyak atsiri yang diekstraksi dari daunnya, dan sering digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti masuk angin dan gigitan serangga.

Di sisi lain, daun salam tidak hanya menjadi bahan penting dalam masakan, tetapi juga memiliki khasiat sebagai antioksidan dan mampu mengontrol kadar gula darah.

Pemilihan bibit tanaman herbal ini bukan tanpa alasan. Para mahasiswa ingin memperkenalkan alternatif tanaman yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga mampu mempercantik halaman rumah warga Dusun Pemunut.

BACA JUGA:  Mengenal Purpura Trombositopenia Imun

Dengan adanya bibit daun salam dan kayu putih, masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dalam menyediakan tanaman obat dan bumbu dapur langsung dari pekarangan mereka.

Kepala Dusun Apresiasi Upaya Mahasiswa KKN

Dalam sambutannya, Kepala Dusun Pemunut, I Gede Febri Wedana Alit Putra, menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif para mahasiswa KKN.

Ia juga berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan untuk mendorong warga lebih peduli terhadap lingkungan.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar kita,” ujarnya.

Sebagai bagian dari komunitas yang sangat bergantung pada alam, warga Dusun Pemunut merasa terbantu dengan program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN.

Dengan dukungan dari perangkat desa, kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui penggunaan pupuk organik dan penanaman tanaman herbal.

BACA JUGA:  Fenomena “Bandwagon effect” Dalam Pilkada 2024

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama yang diikuti oleh seluruh peserta dan panitia. Foto bersama ini bukan sekadar dokumentasi, tetapi menjadi simbol semangat gotong royong dan kebersamaan antara mahasiswa dan warga dalam mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan sehat.

Warga pun pulang dengan membawa bibit tanaman herbal yang dibagikan, beserta pengetahuan baru tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan antusias, mereka menyatakan akan menanam bibit-bibit tersebut di pekarangan rumah masing-masing.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa KKN UNRAM, tetapi juga bagi masyarakat Dusun Pemunut yang kini semakin menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan memanfaatkan tanaman herbal. Melalui program seperti ini, diharapkan tercipta sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam upaya bersama menciptakan lingkungan yang lebih baik.