MATARAMRADIO.COM, Mataram – Mantan Bupati Lombok Timur Dr H Ali Bin Dahlan merupakan salah satu tokoh NTB yang terbilang sangat rajin berkomunikasi melalui media sosial. Dia juga kerapkali mengkritisi berbagai fenomena aktual dari skala lokal, nasional bahkan isu-isu global.
Tidak sedikit, sosok yang akrab disapa Amaq Asrul ini juga menyingggung masalah aqidah akhlaq dan fenomena keumatan.
Dalam status terbarunya Ali BD menyoal fenomena semakin banyak orang tidak mau beragama. “Statistik penganut agama dunia menunjukkan, jumlah orang atheis( tidak beragama ) terus meningkat. Dewasa ini jumlahnya 1.193.750.000. Nomor 2 setelah agama Islam sebanyak 1.907.220,000, atau nomor 4 setelah Kristen/Katholik sebanyak 2.382.150.000,” tulis Ali dalam status terbaru di akun facebooknya Ali Bin Dahlan, Selasa (4/1).
Menurut Ali BD, salah satu sebabnya mengapa semakin banyak orang bosan beragama, karena melihat banyak peperangan, perpecahan,pembunuhan, pembakaran lantaran perbedaan dalam paham agama.”Padahal dahulu mereka beragama karena ingin kedamaian. Jadi jangan heran, jika nanti atheis akan menjadi yang terbesar di dunia,”cetusnya seraya mengingatkan warga dunia maya agar mulai merenung dan menciptakan kedamaian.
Jangan Suka Mengkafirkan Orang Berbeda Paham
Dalam status berbeda Ali juga memaparkan gambaran statistik berapa banyak orang masuk surga.
Dalam catatannya, Ali menghitung jumlah penganut agama dunia. Kristen/Katolik, 2.382.150.000, Islam1.907.110.000,Atheis (tidak percaya agama) 1.193.750.000, Hindu 1.161.140.000,bBudha,506.990 000,. Agama lokal 429.000.000.Yahudi 14.660.000. “Jika anda percaya bahwa ummat Islam 72 golongan dan yang selamat masuk surga hanya satu golongan saja, maka secara matematika jumlahnya 1.907.110.000, dibagi 72 menjadi hanya 26.4.86.500. Hanya 26.486.500. saja akan masuk surga,”ulasnya.
Lebih lanjut Ali berujar. “Jika anda bilang Syiah kafir, tidak akan masuk surga sama dengan dikurangi 400.000.000 Syiah di seluruh dunia, maka jumlah yang akan masuk surga 26.486.500 dikurangi 400.000.000, hasilnya minus 475.000,..000.000 sama dengan tidak akan ada yang mengisi surga.Tetapi jika tidak dibagi 72 golongan jumlah yang masuk surga hanya 1.907.110 .000 jiwa,yang lainnya sebanyak 6.000.000.000 tidak masuk surga, maka surga tersebut tetap lebih sepi dibanding neraka,”urai Ali BD.”Karena itulah jika anda mau masuk surga dengan ummat Islam lainnya, jangan suka mengkafirkan yang berbeda paham,”tegasnya lagi.
Tak pelak lagi status Ali BD ini menuai beragam komentar warga penggiat media sosial.
Salah satunya diungkapkan Guru Muhir asal Desa Teros Labuan Haji Lombok Timur. Dia menguraikan panjang lebar tanggapannya. “Assalamualaikum Jro wayah Ali Bin Dachlan
Mengapa itu bisa terjadi ?
Bermula dari ketidak percayaan terhadap para penyampai ajaran agama yang dianutnya. Siapa para penyampai ajaran tersebut?
Seperti halnya saya sendiri yang mulai ada sedikit keraguan terhadap beberapa ulama kita yang dalam dakwahnya selalu menyelipkan beberapa kalimat provokasi di dalam dakwahnya menyempatkan diri untuk menyinggung paham dan keyakinan orang lain.
Dengan berbagai atribut yang seperti atribut yang pernah dikenakan Baginda Nabi, dengan bahasa Arab yang fasih serta dengan hapalan ayat dan hadis yang luar biasa, menyempatkan diri mengklaim diri menjadi kelompok terbaik dan terbesar. Dengan suara lantang menghakimi perbuatan baik ( baca amalan) orang lain yang tak segaris dengan sang ulama, sebagai perbuatan yang salah.
Kasihan diri kita. Yang masing masing telah menganggap diri masuk surga, padahal kita masih menghamba untuk masuk surga,”demikian Guru Muhir.
Tentang Ali BD
Dilansir dari wikipedia menyebutkan, Ali Bin Dachlan lebih dikenal dengan sebutan Ali BD, memiliki nama lengkap Moch Ali bin Dachlan. Tokoh ini memiliki satu orang Istri bernama Hj Supinah, dan dua orang anak. Putra sulungnya bernama drg.H. Asrul Sani,M.Kes dan putra bungsunya bernama Ahmad Zulfikar.
H.Moch. Ali bin Dachlan merupakan silsilah keturunan atau keluarga dari Tuan Guru Umar Kelayu. Tuan Guru Umar adalah tokoh masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Nama Tuan Guru Umar sangat melekat di hati masyarakat Lombok, bahkan sampai manca negara. Oleh masyarakat Lombok, idealisme dan pengabdian Tuan Guru Umar yang pernah menjadi penghulu di Kerajaan Selaparang sebagai bagian dari Sejarah Lombok semakin memberikan keyakinan bahwa Ali Bin Dachlan adalah silsilah keluarganya. Karena antara Selaparang dan Tuan Guru Umar Kelayu, sering menjadi bagian dari kebijakan Ali Bin Dachlan saat menjadi Bupati Lombok Timur, baik pada periode 2003 – 2008 dan 2013 – sekarang.
Bukti yang terlihat adalah adanya nama-nama Selaparang dalam berbagai program pemerintah serta terbitnya buku-buku yang mengenang sejarah Tuan Guru Umar Kelayu. Hasil penelitian dari para penulis buku dan wawancara dengan tokoh yang masih hidup dengan usia 70 tahun ke atas mengakui bahwa Ali Bin Dachlan diperkirakan merupakan trah ke – 5. (EditorMRC)