1,4 Juta Vaksin PMK untuk Hewan Ternak NTB

MATARAMRADIO.COM – Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu gudang ternak nasional mendapat perhatian penuh dari Pemerintah pusat. Apalagi dengan merebaknya fenomena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belakangan in. NTB menerima tidak kurang dari 1,4 jatah vaksin untuk kebutuhan vaksinasi ternak hewan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen Suharyanto mengatakan, NTB sebagai sentra produksi daging nasional yang termasuk lima besar daerah penyebaran PMK secara nasional mendapatkan penanganan dan perhatian serius pemerintah pusat.

“Ada empat strategi penanganan yaitu, geosekuriti meliputi kandang, lingkungan hingga pulau dilakukan disinfeksi untuk mencegah penularan, kedua vaksinasi bagi hewan ternak yang sehat untuk imunitaa serta penyembelihan (pemotongan) dengan kompensasi Rp 10 juta per ekor”, jelasnya.

BACA JUGA:  Ridwansyah Jadi Komandan Lapangan MXGP Samota Sumbawa

Ditambahkannya, daging hewan yang sudah terkena PMK masih bisa dikonsumsi dengan perlakuan tertentu dengan memastikan kebersihan daging dan dimasak atau direbus terlebih dahulu. Adapun kompensasi penggantian hewan ternak dengan pengajuan dan rekomendasi dari Satgaa PMK daerah yang dipimpin Sekda, Wakapolda dan terdiri dari dinas terkait serta ahli hewan.

Sedangkan vaksin PMK masih akan diimpor selama dua bulan kedepan sebelum diproduksi sendiri di dalam negeri.

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H Zulkieflimansyah, SE, MSc bersyukur, vaksinasi bagi hewan ternak di NTB mendapatkan jatah 1,4 juta vaksin dan dilakukannya vaksinasi serentak untuk mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang merebak.

BACA JUGA:  Smelter AMMAN Penyumbang Investasi Terbesar NTB 2022, Ini Faktanya!

“Alhamdulillah bantuan vaksin sudah banyak di distribusikan ke NTB utk hewan ternak kita”, ujar Gubernur saat menyambut kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB RI yang berkunjung ke NTB dalam rangka pencegahan dan pengobatan PMK bagi ternak di VIP bandara internasional ZAM, Rabu (20/07).

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Taufikurrahman mengatakan, sejak puncak kasus pada 9 Juni lalu, sudah terjadi lima persen penurunan angka kasus dari yang tercatat sekarang sebanyak 26.528 ternak. Sembuh 22.556, 3.970 ekor sedang dilakukan perawatan. Sedangkan vaksinasi telah dilakukan untuk 2.261 ekor dari rencana semula sebanyak 1.300 ekor.

BACA JUGA:  InilahTantangan Wujudkan Indonesia Emas di Era Digital

Kepala BNPB mengunjungi Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki di Jonggat, Lombok Tengah. Populasi hewan ternak Loteng sebanyak 128 ribu ekor merupakan peternakan rakyat terbesar di NTB. Jumlah ternak rawan PMK yang terdiri dari kambing, sapi, kerbau, domba dan babi sebanyak 324 ribu.

Dari vaksinasi dosis pertama yang disediakan sebanyak 40 ribu dosis di desa bebas PMK, pihaknya tengah melakukan vaksinasi di tingkat dusun seperti di dusun Bun Mundrak, Desa Sukarara hari ini.
Kepala BNPB RI juga mengunjungi pelabuhan Lembar mengecek kantor karantina, gerbang vaksinasi dan posko PMK NTB. (EditorMRC)