Post-Punk Inggris shame Rilis “Quiet Life”, Panaskan Peluncuran Album Baru ‘Cutthroat’

Band post-punk shame rilis “Quiet Life”, single penuh kritik sosial jelang album baru 'Cutthroat' yang bakal hadir 5 September 2025.


shame dikenal karena lirik-lirik tajam dan sikap kritis terhadap fenomena sosial. Band yang digawangi oleh Charlie Steen (vokal), Sean Coyle-Smith dan Eddie Green (gitar), Josh Finerty (bass), serta Charlie Forbes (drum) ini, telah membangun reputasi sebagai salah satu kekuatan baru dalam kancah post-punk Inggris yang progresif.

BACA JUGA:  Kena Pneumonia dan Covid 19, Lata Mangeshkar Masuk ICU

Single “Quiet Life” diluncurkan bersamaan dengan video musik resmi yang disutradarai oleh Pedro Takahashi. Video tersebut kini sudah tersedia di kanal YouTube resmi mereka dan memperkaya makna lagu lewat visual yang kuat.

Menurut Steen, “Quiet Life” menceritakan tentang seseorang yang terperangkap dalam hubungan yang menyakitkan, namun terus bertahan karena terhalang oleh rasa takut dan kebingungan. “Lagu ini menggambarkan konflik internal: keinginan untuk hidup lebih baik, tapi merasa terjebak dalam keadaan yang stagnan,” jelas Steen dalam siaran persnya.

BACA JUGA:  Awali Tahun Baru, Bebizy Luncurkan Single Anyar “Dong”

Sebelum “Quiet Life”, shame telah lebih dulu merilis single utama “Cutthroat” yang juga menjadi judul album. Lagu ini memperkenalkan nada album yang lebih konfrontatif, lantang, dan tidak kompromistis terhadap kemunafikan sosial. “Album ini tentang para pengecut, para brengsek, para munafik. Mereka ada di mana-mana,” tegas Steen.

Album Cutthroat merupakan lanjutan dari karya mereka sebelumnya, Food for Worms (2023), yang mendapat pujian luas dari berbagai media musik ternama seperti NME, Pitchfork, dan The Guardian. Food for Worms dianggap sebagai salah satu album post-punk terbaik yang menyoroti keresahan generasi muda Inggris dengan pendekatan lirikal yang berani.

BACA JUGA:  O Maahi dan Lutt Putt Gaya, Dua Lagu OST‘Dunki’ Shah Rukh Khan  Makin Mendunia

Dengan rilisnya “Quiet Life”, shame semakin menegaskan posisi mereka sebagai band post-punk penting di era modern. Tidak hanya memikat secara musikal, shame juga konsisten menyampaikan pesan-pesan yang menyentuh tema ketidakadilan, hipokrisi sosial, dan perjuangan pribadi yang relevan secara global.

Menjelang perilisan album Cutthroat pada awal September, penggemar dan penikmat musik alternatif di seluruh dunia kini semakin menanti karya penuh dari band yang telah menjadi suara kritis generasi ini. (editorMRC)