Kenapa Pria dan Wanita Mandul? Ini Penjelasan Dokter Boyke!

Menurut Dokter Boyke, cara paling gampang untuk mengetahui tingkat kesuburan seorang pria adalah dengan memeriksa kandungan spermanya.”Tentu harus diperiksa, kalau laki-laki diperiksa spermanya,” kata dr Boyke dalam acara  ToNightShowNet yang dikutip MATARAMRADIO.COM pada Sabtu, (11/5).

Menurut Selain itu, kebiasaan laki-laki yang menandakan dia mandul menurut dr Boyke yaitu, merokok, bergadang, konsumsi minuman keras, gemuk, dan kondisi kepala botak.”Kita bisa bia melihat kalau laki-laki mandul itu dari kebiasaannya,” kata dr Boyke.

Pria yang memiliki kepala botak diindikasikan memiliki hormon testosteron yang sedikit.

Meskipun tanda-tanda tersebut menandakan seorang pria mengalami kemandulan, tetapi menurut dr Boyke cara paling ampuh membuktikannya adalah melakukan pemeriksaan lewat sperma.”Tapi tetap harus dibuktikan lewat pemeriksaan sperma,” sambungnya.

BACA JUGA:  Waspadalah! Gejala Hepatitis Akut Misterius Serang Anak

Tak hanya membeberkan ciri-ciri mandul pada pria, dr Boyke juga mengungkap ciri-ciri mandul pada wanita.

Adapun kebiasaan yang menandakan wanita tersebut mandul adalah sering mengalami keputihan, merokok, bergadang, gemuk hingga tidak memiliki pola hidup yang tidak sehat.

Kebiasaan-kebiasaan tersebut bisa dianggap sebagai tanda kemandulan relatif.

Sementara untuk memastikan kebenaran mandul, wanita dianjurkan melakukan pemeriksaan Polikistik Ovarium.

“Itu baiasanya kita kaitkan agak ke kemandulan relatif dan akan diperiksa juga dengan pemeriksaan PCOS,” pungkasnya.

Tentang Dokter Boyke

dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS  kelahiran 14 Desember 1956 adalah dokter, aktor dan seksolog Indonesia. Ia sering muncul dalam berbagai acara di televisi yang membahas masalah kesehatan, terutama topik seksualitas.

BACA JUGA:  Sandiaga Uno Bersama RKS Lombok Gelar Vaksin, Rakyat Antusias Hadir

Dilansir dari wikipedia menyebutkan, Dokter Boyke bertunangan dengan Ferry Lasemawati tepat pada hari ulang tahunnya Ferry yang ke-21, yakni pada 20 Februari 1982. Setelah itu, ia bertugas di Puskesmas Palas, Lampung, selama tiga tahun sembilan bulan. Di sana, ia meraih gelar sebagai Dokter Puskesmas Teladan Provinsi Lampung pada 1985.

Mereka menjalani pacaran jarak jauh, karena Ferry berada di Jakarta, dan Boyke bertugas di Lampung, sehingga hanya berkomunikasi melalui surat saja. Secara kebetulan, terdapat kantor pos di dekat tempat kerjanya. Selain itu, Ferry juga mengirimkan makanan. Sepulang dari sana, Ferry mengantungi gelar dokter. Setelah kurang-lebih lima tahun pacaran, mereka memutuskan untuk menikah, pada hari yang bertepatan dengan ulang tahun Boyke ke-29, yaitu pada 14 Desember 1985 di Gedung Kartika Eka Paksi di Jakarta Selatan.

BACA JUGA:  Pemkot Mataram Vaksin Tiga Belas Ribu Lansia

 Pemilihan tanggal tersebut bertujuan supaya mudah diingat. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai tiga orang anak, yakni Dhima Paramitha, Dhila Puspitha, dan Dhitya Prasetya. Saat masih memiliki dua anak, Boyke bertugas sebagai dokter kandungan di Rumah Sakit Umum Andi Djemma Masamba, Luwu (kini Luwu Utara), Sulawesi Selatan selama 1,5 tahun, yang lokasinya terpencil, sehingga membuatnya harus berkomunikasi dengan surat kepada sang istri untuk mengetahui kabar anak-anak. Sepulang dari sana, ia mulai menjuruskan minatnya pada masalah seks.

Tak tanggung-tanggung, ia mengikuti sejumlah kursus tentang seks di Belanda, Australia, Singapura, dan Jepang. Hal tersebut mendapat dukungan yang sangat besar dari istrinya. Dukungan yang sama juga diberikan saat ia melanjutkan studinya dengan mengambil spesialisasi Obstetri Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (editorMRC)