MATARAMRADIO.COM, Mataram – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqan menjelaskan minimnya guru sekolah luar biasa (SLB) di NTB akibat tidak adanya perguruan tinggi di NTB yang memiliki program studi guru untuk sekolah luar biasa.
“Guru-guru SLB semuanya dari pulau Jawa sedangkan pulau Jawa sendiri membutuhkn guru SLB. Akibatnya, begitu ada lulusan guru SLB sudah terserap semua di pulau Jawa,” katanya kepada wartawan, Selasa (9/1/24).
Untuk mengatasi kekurangan guru SLB, kata Aidy pihaknya sudah membuat kebijakan guru tamu.
‘Saya sudah keluarkan kebijakan guru tamu untuk mengajar di SLB,” katanya.
Sebagai perbandingan, kata Aidy saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB hanya memiliki guru SLB kurang dari 10 orang. Padahal, kebutuhan guru SLB se NTB sekitar 400 orang.
“Kemarin guru SLB yang lulus kurang dari 10 orang,” katanya.
Aidy mengakui, pihaknya sudah berbicara dengan perguruan tinggi yang ada di NTB dalam upaya memenuhi kebutuhan guru SLB namun pihak perguruan tinggi menyatakan terkendala tidak adanya tenaga pengajar.
“Tidak ada SDM yang siap menjadi pengajar selain tidak ada progam studi terkait guru SLB,” katanya. (MRC03).