JMSI NTB Dorong Profesionalisme Pers, Dewan Pers Tegaskan Pentingnya Verifikasi dan UKW

Dalam acara Buka Puasa Bersama dan Syukuran JMSI NTB di Karambia Café and Lesehan Sayang-Sayang, Mataram, Sabtu(15/3), berbagai pihak menyoroti urgensi verifikasi perusahaan pers dan uji kompetensi wartawan (UKW) guna memastikan kualitas jurnalistik yang lebih baik.

Anggota Dewan Pers asal NTB, Yogi Hadi Ismanto, menekankan bahwa UKW dan verifikasi perusahaan pers adalah langkah krusial dalam membedakan wartawan profesional dengan mereka yang tidak memenuhi standar jurnalistik.

“UKW dan verifikasi ini bukan sekadar formalitas administratif, tetapi juga menjadi tolok ukur kredibilitas media. Ini juga terkait dengan pemasang iklan yang ingin memastikan mereka bekerja sama dengan media yang kredibel,” ujar Yogi, yang juga Ketua Forum TV NTB.

BACA JUGA:  Andayani,S.E.,M.M.: Tantangan Makin Berat, KPID Perlu Penguatan Kelembagaan dan Kaderisasi

Fenomena ‘Wartawan Instan’, Dewan Pers Akan Bertindak

Yogi mengungkap fakta mencengangkan bahwa jumlah wartawan di beberapa wilayah, termasuk NTB, justru lebih banyak dibanding jumlah penduduk setempat. Fenomena ini memicu keresahan, terutama di kalangan pejabat daerah yang merasa terganggu oleh kehadiran wartawan yang tidak jelas kredibilitasnya.

“Ada oknum yang mengaku wartawan, tetapi bertindak seperti preman, menakut-nakuti pejabat daerah demi kepentingan pribadi. Ini harus kita atasi dengan regulasi yang lebih ketat,” tegasnya.

Dewan Pers, meskipun mengalami efisiensi anggaran hingga tersisa Rp15 miliar, tetap akan memprioritaskan UKW dan verifikasi perusahaan pers. Langkah ini diharapkan dapat menekan jumlah wartawan tanpa kompetensi yang beredar di lapangan.

BACA JUGA:  Kebijakan Baru Facebook, Konten Kreator Dapat Penghasilan

JMSI NTB Dorong Standarisasi Media Siber

Ketua JMSI NTB, Boy Mashudi, memastikan pihaknya siap mendukung kebijakan Dewan Pers dengan mewajibkan seluruh anggotanya untuk mengikuti UKW serta memastikan medianya terverifikasi.

“Kami berkomitmen untuk menjaga profesionalisme pers. JMSI NTB akan memastikan seluruh anggotanya mengikuti UKW dan medianya terverifikasi agar dapat berkontribusi dalam ekosistem jurnalistik yang sehat,” ujar Boy.

Sementara itu, Haji Rudi Hidayat, Pengurus Pusat JMSI, menilai bahwa inisiatif JMSI NTB dalam menggelar acara ini adalah bukti solidaritas dalam membangun pers yang lebih profesional.

“JMSI punya banyak agenda, termasuk memastikan media di NTB bisa tumbuh dengan standar yang jelas dan kredibel,” katanya.

BACA JUGA:  Mas Jerry: Selamat Jalan  Sang Panutan!

Fokus 2025: UKW dan Literasi Media

Bendahara JMSI NTB, Ahmad Ikliludin, menegaskan bahwa tahun ini JMSI NTB akan fokus pada program literasi media dan keuangan, termasuk edukasi terkait maraknya pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) yang meresahkan masyarakat.

“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat tentang isu-isu ini melalui media yang profesional,” katanya.

Acara buka puasa ini dihadiri oleh sekitar 20 pemilik media siber dan wartawan di NTB, termasuk pimpinan berbagai asosiasi wartawan. Dengan semakin ketatnya regulasi dan dorongan dari berbagai pihak, ekosistem pers yang lebih profesional dan terpercaya di NTB semakin nyata. (editorMRC)