MATARAMRADIO.COM – Guna meningkatkan wawasan, para insan radio menggelar Forum Diskusi Radio (FDR) di Malang dari tanggal 1-3 Nopember 2024.
Dalam FDR 2024 ini, hadir sebagai pemantik diskusi Ketua Tim Layanan Radio Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Renny Sifianingrum, Direktur Mahaka Radio Integra, Adrian Sjarkawie, CEO Suara Surabaya, Very Firmansyah dan Budi Santosa Media Manager Atlas Medianet.
Presiden FDR Indonesia Harliantara menyatakan FDR adalah wadah bagi pecinta radio di seluruh Indonesia untuk mendiskusikan berbagai hal terkait industri radio.
“Setiap tahun kami bertemu untuk memperbarui wawasan agar roh radio tetap hidup,” katanya dalam rilis, Senin 4 Oktober 2024.
Menurut Harliantara, FDR dibentuk pada 2007 sebagai upaya meningkatkan kualitas penyiaran radio di Indonesia melalui diskusi dan sharing pengetahuan, saling belajar dan mengembangkan kualitas program-program radio serta memperkuat jaringan antar pelaku radio dan menjadi representasi suara radio Indonesia.
Wakil Presiden FDR, Denny Jan Sompie menegaskan pembahasan dalam FDR tidak hanya membicarakan radio dalam bentuk tradisional, tapi juga tentang evolusi radio yang dapat diakses di berbagai media digital.
Sekretaris Jenderal FDR, Bonny Prasetya, menekankan FDR menjadi tempat untuk meningkatkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang radio.
“Forum ini menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman di industri radio. Dengan adanya medium digital, kita perlu mengupgrade pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing dan mempertahankan eksistensi radio di tengah persaingan ketat media digital,” katanya.
Bonny menegaskan pentingnya kreativitas untuk menjaga eksistensi radio.
“Radio yang hanya menyajikan musik tidak akan bertahan di tengah platform seperti Spotify dan YouTube. Konten yang relevan dan lokal menjadi daya tarik utama bagi pendengar dan pengiklan,” katanya.
FDR Summit 2024 diharapkan mampu memberi kontribusi signifikan bagi kemajuan industri radio Indonesia.
Selain, dapat menjaga relevansi dan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam praktik penyiaran tradisional.***