Asosiasi LPPL Indonesia Agar Jaga Independensi

MATARAMRADIO.COM, Bekasi – ASLI sebagai Asosiasi Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio TV Indonesia diharapkan mampu berkiprah dalam menguatkan posisi tawar LPPL sebagai mitra strategis Pemerintah.

Harapan tersebut disampaikan sejumlah tokoh penyiaran dan kehumasan Indonesia dalam diskusi dan rapat virtual ASLI yang dipusatkan di Command Centre LPPL Wibawa Mukti Diskominfosantik Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Kamis (18/11).

Staf Khusus Kementerian Kominfo R Niken Widiastuti dalam paparan singkatnya berharap keberadaan Asosiasi LPPL Indonesia kiranya mampu memberilan pemahaman dan pengetahuan yang memadai kepada khalayak luas tentang hakekat dan eksistensi Lembaga Penyiaran Publik sesuai ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.”Sifat independensi itu harus jadi pegangan,”tegas mantan Dirut LPP RRI ini.

Disebutkan, sekalipun anggaran LPP/LPPL dari negara dan daerah, tapi pemerintah tidak boleh intervensi termasuk konten siaran sepanjang tidak melanggar regulasi.
Niken juga menyitir tugas mulia lembaga penyiaran sebagaimana diatur dalam UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran yang kesemuanya bermuara pada kepentingan publik.”Selain diharapkan menjaga watak dan jati diri bangsa, LPP tentu saja menjalankan tugasnya selain melayani siaran informasi, sarana pendidikan dan hiburan, pelestarian budaya serta sebagai perekat dan kontrol sosial,”ulas Bu Niken yang didapuk sebagai Ketua Dewan Penasehat Asosiasi LPPL Indonesia periode 2021-2024.

BACA JUGA:  KI Pusat : IKIP NTB di Atas Rerata Nasional

Hal senada diungkapkan Staf Ahli Kehumasan Kementerian Kominfo Prof Widodo Muktio yang berharap Asosiasi LPPL Indonesia menjadi agen perubahan dan menyebarkan pesan pengetahuan yang positif.”Heroik kemerdekaan mesti dikembangkan di era digital,”ungkapnya.


Prof Widodo mengharapkan pengurus baru Asosiasi LPPL Indonesia mampu mengembangkan komunikasi kekinian dan selalu menjaga independensinya.”Silakan bangun kerjasama kehumasan dengan Pemda melalui event. Juga berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan kita ingin ruang-ruang publik diisi oleh LPPL,”kata Prof Widodo Muktiyo yang juga didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina ASLI Periode 2021-2024.

BACA JUGA:  Presiden Minta PSBB Dievaluasi Total

Sementara itu Pakar Komunikasi Universitas Mataram Dr Agus Purbathin Hadi juga menyatakan dukungan kepada eksistensi Asosiasi LPPL Indonesia agar perkumpulan ini dapat dijadikan rumah besar LPPL.”Asosiasi inilah sebagai ajang menyatukan pemahaman,”ujarnya.
Doktor Agus juga setuju dengan wacana pendanaan LPP dan LPPL dari cukai tembakau sebagaimana yang diberlakukan Pemerintah Thailand.
Terkait dengan posisi LPPL, Doktor Agus juga tegas menyatakan bahwa Lembaga Penyiaran Publik hadir mewakili kepentingan publik.” Tepatnya sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah sebagai pemberi informasi dan publik sebagai penerima pesan. LPP tidak boleh memposisikan dirinya sebagai corong pemerintah,”tegasnya.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng dan Bahan Bakunya, Ini Penjelasannya!

Ketua Umum Asosiasi LPPL Indonesia periode 2021-2024 Helen Mariwise menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tokoh penyiaran publik dan pakar komunikasi yang bersedia menjadi dewan penasehat dan dewan pembina asosiasi.”Tentu semua arahan, saran dan petunjuk yang diberikan kepada Dewan Pengurus menjadi energi positif kami bagaimana mengembangkan kreativitas dan program asosiasi ke depan untuk membangun Indonesia dan daerah masing-masing melalui LPPL,”ungkap pria yang akrab disapa Bang Hens ini.

Acara diskusi dan rapat virtual ASLI untuk kali pertama digelar tersebut membahas berbagai isu penyiaran kekinian dan rencana kerja asosiasi untuk.jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Siplah (EditorMRC)