Oleh: Buyung Sutan Muhlis
“Selamat berangkat, jang dipertoean besar, GG,” demikian tertulis di papan lebar seukuran spanduk di gerbang dengan sebuah bendera tiga warna di masing-masing pilarnya.
Gerbang itu berada di Pelabuhan Ampenan. Disebut gerbang kehormatan.
Saya tertarik pada kalimat dengan huruf kapital itu. Selama ini saya tak pernah mendengar atau melihatnya. Di mana-mana lazim hanya memasang baliho atau spanduk selamat datang bagi tokoh atau rombongan yang sedang berkunjung. Setelah mereka kembali tidak ada tertulis ucapan sepatah kata pun.
Di belakang kalimat itu ada tertulis GG. Ini bukan kependekan good game dalam dunia permainan. Tapi GG ini dari bahasa Belanda, singkatan Gouverneur Generaal (gubernur jenderal).
Hari itu, Rabu, 8 April 1925, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr Dr Dirk Fock meninggalkan Pulau Lombok. Ia berada di Lombok sejak 6 April.
Tidak disebutkan detil kegiatan dalam kunjungannya itu. Saya menduga ia juga meresmikan beroperasinya dermaga di Pelabuhan Ampenan. Sebab, saya juga menyimpan dokumen foto, di sepanjang dermaga Ampenan yang nampak penuh hiasan, saat kedatangan Gubernur Jenderal.
Dirk Fock menjabat Gubernur Jenderal sejak 24 Maret 1921 hingga 6 September 1926. Ia lahir di Wijk bij Duurstede, 19 Juni 1858, dan wafat di Den Haag pada 17 Oktober 1941. (Buyung Sutan Muhlis)