MATARAMRADIO.COM, Lombok Timur – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. Hasto Wardoyo mengatakan posyandu keluarga merupakan ide cemerlang dalam upaya penangulangan angka stunting di Indonesia dan patut ditiru daerah lain. Selain mampu mengintegrasikan berbagai pelayanan kesehatan dari ibu, anak hingga lansia serta edukasi program-program unggulan yang ada seperti zero waste dengan bank sampahnya. “Alasan utama dilaunchingnya program Kampung Keluarga Berkualitas di Indonesia di NTB tiada lain karena posyandu keluarganya,” ungkap Hasto pada Acara Pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas dan Posyandu Keluarga di Desa Embung Kandong Kec. Terara Lombok Timur (19/9).
Dikatakan, inovasi cemerlang ini harus dikawal serta didukung keberadaannya oleh semua pihak, baik pemerintah, tokoh masyarakat, agama serta kaum milenial. Jangan sampai program posyandu keluarga yang cemerlang ini gagal atau berhenti ditengah jalan.
Dijelaska, program kampung keluarga berkualitasb merupakan istilah baru yang sebelumnya bernama Kampung KB (Keluarga Berencana), dimana kampung keluarga berkualitas ini tampak mirip dengan hasil inovasi posyandu keluarga NTB yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan disamping melakukan edukasi terkait pendidikan reproduksi.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengatakan program posyandu keluarga sejak awal dibentuknya merupakan wujud komitmen NTB dalam menekan angka stunting, di samping sebagai wadah untuk sharing terkait masalah sosial lainnya, seperti pernikahan dini, buruh migran, lingkungan, pemberdayaan ekonomi keluarga dan lain-lain. “Kami meyakini semua masalah bisa teratasi jika masalah edukasinya melalui tatanan paling bawah dalam hal ini posyandu,” jelasnya. Dikatakan, sampai bulan Juli 2020 jumlah posyandu keluarga 1.825 unit. Selain memudahakan pelayanan serta pendataan terkait posyandu, saat ini sistem manajemen dan pendataan posyandu ditunjang aplikasi Sistem Informasi Posyandu (SIP-Posyandu) (RB/Bull-diskominfotik/MRC).