Lagi, NTB Tembus 268 Kasus Positif Covid 19

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Sepertinya semua pihak harus bersatu padu untuk mencegah makin bertambahnya kasus penderita positif Covid 19. Kalau tidak, angka pertambahan jumlah kasus positif baru sulit dibendung.

Fakta baru menunjukkan, hingga Minggu Malam (3/5), tercatat ada 18 kasus baru di Nusa Tenggara Barat. Sehingga total penderita positif Covid 19 telah mencapai 268 orang dengan rincian 43 orang sembuh, 5 meninggal  dunia, serta 250 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

“Hari ini telah diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB,  Laboratorium RS Unram dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark sebanyak 131 sampel  swab dengan hasil 106 sampel negatif, 7 sampel positif ulangan, dan 18 sampel kasus baru positif Covid-19,” kata Sekda NTB Lalu Gita Ariadi, yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, dalam keterangan pers Minggu malam.

Berikut daftar 18 kasus baru positif Covid-19 di NTB :
1. Pasien nomor 251, MH, laki-laki, usia 10 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah  terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 89 dan nomor 161. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.

2. Pasien nomor 252 ,an. Tn. RW, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Santong, Kecamatan  Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Sulsel. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani
karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.

3. Pasien nomor 253, an. Tn. LS, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Santong, Kecamatan  Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.

4. Pasien nomor 254, an. Tn. F, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Desa Salut, Kecamatan  Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa.  Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani  karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.

BACA JUGA:  Gubernur Ingin Kades Berpikir Maju

5. Pasien nomor 255, M, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Desa Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan  ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 120. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.

6. Pasien nomor 256, IH, perempuan, usia 54 tahun, penduduk Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan  perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 86. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Praya dengan kondisi baik.

7. Pasien nomor 257, AA, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Desa Barebali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik.

8. Pasien nomor 258, AM, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Desa Terara, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah  terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 54. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Timur dengan kondisi baik.

9. Pasien nomor 259, MS, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Krama Jaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke  Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini  menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

10. Pasien nomor 260, S, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Krama Jaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten  Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

BACA JUGA:  Ketahuan Isteri Laki-Laki, Suami Lapor Polisi

11. Pasien nomor 261, IN, perempuan, usia 68 tahun, penduduk Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 173. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

12. Pasien nomor 262, AF, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik.

13. Pasien nomor 263, AA, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur.  Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik.

14. Pasien nomor 264, AH, perempuan, usia 9 tahun, penduduk Desa Labu Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke  daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 144. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik.

15. Pasien nomor 265, N, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Labu Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke  daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 144. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik.

16. Pasien nomor 266, RE, perempuan, usia 31 tahun, penduduk Desa Labuhan Kuris, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien datang ke rumah sakit dengan penyakit penyerta anemia, hipertiroid, dan pneumonia. Meninggal dunia di RSUD HL  Manambai Abdul Kadir Sumbawa tanggal 28 April 2020.

17. Pasien nomor 267, S, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit
Covid-19. Riwayat kontak dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Bima dengan kondisi baik.

BACA JUGA:  Ini Pesan Bupati Sukiman Untuk Peserta MTQ NTB 2022 di Lombok Timur

18. Pasien nomor 268, I, laki-laki, usia 82 tahun, penduduk Desa Sangia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Bima dengan kondisi baik.

Menurut Sekda NTB, selain ada kasus positif baru, hari ini juga terdapat 7 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif.

Tujuh pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 adalah :
1. Pasien nomor 11, N, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

2. Pasien nomor 77, I, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

3. Pasien nomor 78, AH, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Bonto Kape, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

4. Pasien nomor 79, IJ, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

5. Pasien nomor 80, IA, laki-laki, usia 14 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

6. Pasien nomor 83, S, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

7. Pasien nomor 169, M, laki-laki, usia 70 tahun, penduduk Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Terkait pencegahan Covid-19, Sekda Gita Ariadi mengingatkan Pembatasan Sosial Berbasis Lingkungan (PSBL) yang sudah diterapkan di Kota Mataram dan Pembatasan Sosial Berbasis Desa/Dusun (PSBD) yang sudah diterapkan di kabupaten lainnya harus terus diintensifkan pelaksanaannya.

Masyarakat sebagai garda terdepan perang melawan wabah ini  harus kompak dan bersatu untuk disiplin memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan  menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.

“Kerja sama pemerintah bersama
masyarakat menjadi faktor paling penting untuk memutus mata rantai wabah ini. Masalah Covid-19,” tandas Sekda NTB. (MRC-01)