Soal Suntik Mati TV Analog di Daerah, DPD RI akan Panggil Kementerian Kominfo

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Letjen TNI Marinir Purnawirawan Dr Nono Sampono MSi akan memanggil Kementerian Kominfo terkait kebijakan suntik mati TV analog di NTB yang akan dilaksanakan akhir April 2022 mendatang.

Hal tersebut disampaikannya saat menggelar dialog dengan jajaran Pengelola TV lokal yang tergabung dalam Forum TV lokal (FTV) NTB di Jalik Rumbuk Babakan Mataram, Kamis siang (31/3).

Menurut Nono, pihaknya telah menerima aspirasi, keluhan dan harapan para pemilik TV lokal di NTB yang meminta pemerintah mempertimbangkan penundaan suntik mati TV analog karena berpotensi mematikan siaran TV lokal yang sudah eksis puluhan tahun.”Kami tentu akan memanggil dan meminta keterangan pemerintah melalui Kementerian Kominfo untuk mengevaluasi kembali migrasi siaran TV analog ke digital demi kebaikan bersama. Saya kira apa yang menjadi keluhan TV lokal di NTB tidak jauh berbeda dengan daerah lain di Indonesia,”ungkapnya.

BACA JUGA:  Otda Seperti Jasad Tanpa Roh

Disebutkan, banyak hal tentu harus dipertimbangkan agar migrasi teknologi siaran itu memberi manfaat untuk semua.”Apalagi banyak tenaga kerja yang terlibat disana, belum lagi kesiapan masyarakat lokal beralih ke hal-hal yang baru. Jangan sampai terkesan dipaksakan seperti halnya wacana mobil listrik yang akan menggantikan mobil teknologi BBM,”sebutnya memberi analogi saat dialog yang didampingi H Ahmad Sukisman Azmi, anggota DPD RI Dapil NTB yang juga Dewan Penasehat FTV NTB.

Disisi lain, Sampono juga mengakui derasnya arus perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor di era digital. Apalagi teknologi di bidang media, perubahan tak bisa dielakkan.”Tak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan. Ya perubahan itu sendiri. Saat ini, bukan lagi bicara siapa besar siapa kuat, tapi siapa cepat,”ulasnya seraya berjanji akan membawa semua aspirasi dan hasil tinjauan lapangan tentang masalah di daerah terutama NTB yang kini jadi perhatian dunia.”Jangan sampai berbagai kemajuan yang ada tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Justru kita yakini akan memberi manfaat berlipat ganda bagi orang lokal seperti pemilik lahan di Kawasan Sirkuit Mandalika,”sebutnya seraya berharap TV lokal juga perlu menyiapkan diri mengantisipasi segala bentuk perubahan yang ada.

BACA JUGA:  Viral! Nama Pasangan Sukiman-Suhaili Jelang Pilgub NTB 2024

Ketua FTV NTB Yogi Hadi Ismanto dalam paparannya di hadapan Wakil Ketua DPD RI dan anggota DPD RI Dapil NTB menyampaikan sejumlah persoalan menyongsong suntik mati TV analog di NTB pada April 2022.

Beberapa diantaranya soal kemungkinan TV lokal menutup siaran karena belum siap menghadap suntik mati TV analog.” Kami berharap migrasi dilakukan bertahap mengikuti mekanisme pasar,”sebutnya.
Disisi lain FTV NTB juga mendesak Pemerintah Pusat memberi kesempatan bagi daerah sebagai Pengelola MUX.

FTV NTB melihat ketidakjelasan pengelola MUX menyiapkan set top Box kepada khalayak pemirsa di daerah agar bisa menonton TV digital.”Sebagai penyewa MUX, kami tidak punya gambaran pasar pemirsa TV digital seperti apa, apakah penonton TV analog akan serta merta pindah ke TV digital. Inilah persoalan kami sebagai pengelola TV lokal,”papar Yogi yang juga Direktur Utama Lombok TV.

BACA JUGA:  Apa Kabar Penyiar Legenda Angga Radesa?

Sebagaimana diketahui suntik mati TV analog ke TV digital di Nusa Tenggara Barat akan dilaksanakan mulai 30 April 2022 untuk wilayah Pulau Lombok.

Sejumlah TV lokal yang akan terkena suntik mati TV analog antara lain Lombok TV, Nusa TV, TV9, Selaparang TV, Sasambo TV dan Bima TV.

Belum lagi TV Jakarta yang membuka siaran berjaringan di Mataram seperti I News TV Mataram, NET Mataram, RCTI NTB, TransTV Mataram, Trans7 Mataram, RTV Mataram, Global TV Mataram, MNCTV NTB, TVOne Mataram dan ANTV Mataram. Sejauh ini Baru TVRI NTB, Bima TV, Indosiar Mataram, SCTV Mataram dan Metro TV NTB yang melaksanakan uji coba siaran TV digital. (EditorMRC)