MATARAMRADIO.COM – Menanggapi rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan memperpanjang jam operasional sejumlah taman kota, termasuk Eco Park Tebet, hingga pukul 22.00 WIB bahkan beroperasi 24 jam, aktivis perlindungan perempuan dan anak, Azimah Subagijo, menyampaikan keprihatinannya dan mengingatkan pentingnya aspek keamanan.
“Perpanjangan jam operasional taman kota tentu positif untuk memberi ruang publik yang sehat dan ramah keluarga. Namun, kita tidak boleh mengabaikan aspek keselamatan, khususnya bagi perempuan dan anak yang rentan menjadi korban kekerasan seksual,” tegas Azimah dalam keterangan persnya yang diterima MATARAMRADIO.COM, Selasa (15/4).
Azimah, yang juga Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi ini, menyoroti risiko taman kota yang tidak diawasi dengan baik, dapat berpotensi disalahgunakan menjadi tempat tindakan asusila, pelecehan, hingga penyalahgunaan narkoba.

Ia mencontohkan kasus Agus Buntung di NTB sebagai bentuk nyata bagaimana taman bisa menjadi titik awal kejahatan terhadap anak.
Ia pun mendorong agar Gubernur DKI Jakarta menugaskan satuan pengamanan (Satpam) yang siaga di lokasi taman, khususnya saat malam hari.
“Meski taman kota tidak berbayar, bukan berarti pengamanan bisa diabaikan. Kehadiran petugas keamanan sangat penting untuk menjamin taman tetap menjadi ruang yang aman dan nyaman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Azimah juga menyarankan agar taman kota tidak hanya dijaga dari potensi negatif, tetapi juga dioptimalkan untuk kegiatan positif.
Ia mengusulkan agar Pemprov DKI menggandeng komunitas dan organisasi masyarakat untuk menggelar edukasi publik di taman, seperti penyuluhan bahaya narkoba, pornografi, judi online, pinjaman online ilegal, serta pelatihan wirausaha dan pengelolaan sampah.
“Ruang publik semestinya menjadi tempat tumbuh dan belajar. Mari dorong taman kota jadi pusat kegiatan masyarakat yang membangun,” tegasnya.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan tekad besarnya menjadikan Jakarta sebagai Ibukota ASEAN. Ambisi ini merupakan bagian dari upaya transformasi Jakarta dari pusat pemerintahan nasional menjadi kota global dan episentrum pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara.
Salah satu langkah konkret yang disiapkan adalah pengembangan tiga taman strategis di sekitar Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan. Ketiganya adalah Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser.
“Kami akan membuat tiga taman ini—Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser—sebagai sarana penunjang Ibukota ASEAN, agar fasilitas yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Pramono saat meninjau Tebet Eco Park, Taman Ayodya, dan Taman Langsat, Jumat (11/4).
Renovasi ketiga taman akan menggunakan dana dari Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Pramono menegaskan akan turun langsung memimpin proses renovasi yang dijadwalkan dimulai pertengahan tahun ini.
“Desainnya harus kekinian dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat urban yang mencintai ruang terbuka hijau,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Pramono juga mengungkapkan bahwa taman-taman di Jakarta ke depan akan dibuka 24 jam untuk publik. Kebijakan ini merupakan bagian dari Program Quick Win 100 Hari Kinerja Gubernur–Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pada tahap awal, lima taman akan mulai beroperasi 24 jam, yaitu Taman Menteng, Taman Lapangan Banteng, Taman Literasi Martha Tiahahu, Taman Ayodya, dan Taman Langsat.
“Masyarakat menginginkan ruang hijau yang terbuka 24 jam, dan kami mendengarkan aspirasi itu,” pungkasnya. (editorMRC)








