Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal Jalani Pembekalan di Akmil Magelang

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah setelah dirinya dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta.

Pada Jumat, 21 Februari 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, Gubernur NTB tiba di Lapangan Rindam IV Diponegoro bersama ratusan kepala daerah lainnya.

Dari sana, mereka diberangkatkan menggunakan bus menuju kawasan Akmil di Lembah Tidar, Magelang. Para peserta akan mengikuti serangkaian pelatihan dengan sistem militer hingga 28 Februari 2025.

Dalam kesempatan ini, Miq Iqbal—sapaan akrab Lalu Muhamad Iqbal—mengungkapkan bahwa kegiatan masih dalam tahap awal.

Suasana di lokasi cukup dinamis, dengan kepala daerah dari berbagai wilayah saling berinteraksi dan membangun komunikasi dalam suasana santai.

Kegiatan ini juga menjadi ajang perkenalan bagi para pejabat daerah yang baru saja dilantik, sehingga mereka dapat saling berbagi pengalaman dan strategi kepemimpinan di daerah masing-masing.

Miq Iqbal ditempatkan dalam Kompi A Pleton 1 bersama beberapa kepala daerah lainnya. Total, ada 503 peserta yang mengikuti pelatihan ini.

Mereka akan menerima berbagai materi strategis, mulai dari penjabaran program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran, hingga pembahasan mengenai hak asasi manusia (HAM) dan kesetaraan gender.

BACA JUGA:  PPKM Mikro untuk Masyarakat Tetap Produktif

Para peserta juga akan mendapatkan pelatihan mengenai manajemen krisis, kepemimpinan dalam situasi darurat, serta strategi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan berbasis data.

Selain pembelajaran di kelas, para kepala daerah akan menjalani pelatihan fisik untuk meningkatkan kedisiplinan, ketahanan mental, dan semangat kebersamaan.

Beberapa agenda dalam retret ini meliputi latihan baris-berbaris, simulasi pengambilan keputusan dalam situasi darurat, serta kegiatan lapangan yang menguji ketangguhan dan ketahanan para peserta.

Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga memperkuat kepemimpinan kepala daerah dalam menghadapi tantangan global dan domestik.

Dengan mengikuti pelatihan ini, para gubernur, bupati, dan wali kota diharapkan dapat mengembangkan pola kepemimpinan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan pembangunan di daerah masing-masing.

Selain materi kepemimpinan, retret ini juga menjadi ajang untuk memperdalam wawasan kebangsaan. Para peserta akan mendapatkan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan, ketahanan nasional, serta strategi menjaga stabilitas keamanan dan sosial di daerah masing-masing.

Dengan kondisi global yang terus berubah, pemimpin daerah harus memiliki kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, ketahanan pangan, serta dinamika ekonomi global.

Miq Iqbal menilai program ini sebagai kesempatan berharga untuk memperkuat kapasitas dirinya sebagai kepala daerah. Ia menyatakan bahwa tantangan kepemimpinan di era modern semakin kompleks, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih adaptif dan inovatif dalam mengelola pemerintahan.

BACA JUGA:  Budaya Jadi Identitas Diri. Menteri Kebudayaan : Pembangunan Jangan Dipisahkan dari Budaya

Dengan mengikuti pembekalan ini, ia berharap dapat membawa perubahan positif bagi NTB dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Sebagai daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, pertanian, dan industri kreatif, NTB membutuhkan pemimpin yang mampu mengoptimalkan setiap peluang. Oleh karena itu, pelatihan di Akmil Magelang ini akan menjadi bekal penting bagi Miq Iqbal dalam mengembangkan kebijakan yang berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat.

Ia juga berharap dapat menjalin kolaborasi yang lebih erat dengan kepala daerah lainnya untuk berbagi praktik terbaik dalam tata kelola pemerintahan yang efektif dan transparan.

Program pembekalan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat untuk menciptakan kepemimpinan yang tangguh dan berkualitas di tingkat daerah. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, mulai dari peningkatan kesejahteraan rakyat hingga mempercepat pembangunan infrastruktur, kepala daerah diharapkan memiliki kemampuan strategis yang lebih baik dalam mengambil keputusan.

Retret ini juga menjadi sarana bagi kepala daerah untuk memahami lebih dalam arah kebijakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang prioritas nasional, diharapkan kepala daerah dapat menyelaraskan program dan kebijakan di daerahnya dengan visi besar pemerintahan pusat.

BACA JUGA:  Gubernur NTB Mendorong Inovasi Baru Untuk Tingkatkan Daya Saing Daerah

Hal ini penting untuk memastikan pembangunan yang berkesinambungan dan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

Sejumlah kepala daerah yang mengikuti program ini juga memberikan tanggapan positif terhadap materi yang disampaikan.

Mereka mengapresiasi pendekatan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pengalaman praktis yang dapat langsung diterapkan di lapangan.

Selain itu, interaksi dan diskusi dengan sesama kepala daerah menjadi momen berharga untuk berbagi strategi dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi di daerah masing-masing.

Dengan berakhirnya program ini pada 28 Februari 2025, diharapkan para peserta dapat membawa pulang ilmu dan pengalaman yang berguna untuk memperkuat tata kelola pemerintahan di daerah masing-masing.

Miq Iqbal optimis bahwa hasil dari pembekalan ini akan berdampak positif bagi NTB, baik dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik maupun percepatan pembangunan di berbagai sektor.

Dengan demikian, retret kepemimpinan di Akmil Magelang ini bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi menjadi momentum penting bagi kepala daerah untuk menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan masa depan.

Kepemimpinan yang kuat, sinergi yang erat antara pusat dan daerah, serta kebijakan yang tepat sasaran akan menjadi kunci utama dalam membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.(editorMRC)