Biaya ke LIDO Mahal, NTB Perlu Rumah Rehabilitasi

MATARAMRADIO.COM – Kepala BNN NTB, Brigjen Pol Marjuki menyatakan BNN NTB masih  banyak memiliki kekurangan terutama mengenai sumber daya selain  belum adanya rumah rehabilitasi bagi para pengguna narkoba


Dalam penanganan para  pengguna narkoba, jelas Marjuki pihaknya harus berhubungan dengan rumah rehabilitasi di LIDO Bogor.


“Untuk ke LIDO  perlu biaya banyak,” katanya di Gedung DPRD NTB, Senin 20 Januari 2025.

BACA JUGA:  Anggota DPRD NTB Diajak Cari Modal


Karena itu,  ia  berharap di Indonesia Timur khususnya di Provinsi NTB perlu segera dibangun  rumah rehabilitasi bagi para pengguna narkoba


“Dalam satu tahun, BNN NTB baru bisa memberikan pelayanan kepada 27 pengguna narkoba yang melakukan rawat inap dan 872 orang yang melakukan rawat jalan atau sekitar 1000 orang dari  64 ribu lebih penduduk NTB yang pernah menggunakan narkoba,” katanya..

BACA JUGA:  Lombok Tengah Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat


Menanggapi keinginan pembangunan rumah rehabilitasi bagi pengguna narkoba, Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaida menyatakan mulai tahun 2025 ada ketentuan para pengguna narkoba tidak boleh di hukum tapi direhabilitasi.


Karena itu, Isvie  berharap pemerintah provinsi NTB bisa secepatnya memiliki rumah rehabilitasi bagi para pengguna narkoba.


Apalagi, kata isvie Rupaida Rumah Sakit Mutiara Sukma dan Rumah Sakit Provinsi NTB semakin banyak melayani para  pengguna narkoba.

BACA JUGA:  Lancar, Distribusi Bantuan Banjir Bima


Sementara Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin menyatakan sejak awal tugasnya sebagai penjabat gubernur di NTB pencegahan terhadap penggunaan narkoba menjadi prioritas


“Narkoba merupakan ancaman generasi, ancaman pada lingkungan  dan masyarakat” katanya.


Karena itu, Hassanudin menegaskan agar masyarakat NTB berani mengatakan tidak pada narkoba sehingga masyarakat NTB bisa diselamatkan dari narkoba.
“Katakan tidak pada narkoba,” katanya.***