Kunjungan ke TVRI NTB. Siswa SMPN 2 Mataram Diajak Belajar Sambil Bermain


Kehadiran para siswa ke TVRI NTB untuk menimba pengalaman dari para praktisi yang menggeluti jurnalistik televisi


Dalam diskusi yang dipandu duru SMPN 2 Mataram, Ardi dan ditemani Ambika dari TVRI banyak terungkap, bagaimana proses pembuatan sebuah acara televisi.

BACA JUGA:  Urusan Jamu Bima,  SMKN 1 Donggo Jagonya. Carupoda!


Atikah, salah satu siswa menanyakan apakah pernah terjadi kekeliruan dalam penayangan beritadi televisi?
Ambika menegaskan,sebelum sebuah acara tampil di publik sudah melalui proses berjenjang sehingga kekeliruan bisa diminimalisir.


Yang harus diperhatikan, kata Ambika menghindari berita bohong (hoaks). “Bila itu pemberitaan, maka harus diteliti dari kredibilitas narasumbernya,” katanya.


Tidak kalah pentingnya, jelas Ambika dalam penulisan berita tidak boleh mencampurkan opini (pendapat pribadi wartawan) dengan pendapat narasumber.
“Opini wartawan tidak boleh masuk dalam pemberitaan,” katanya.

BACA JUGA:  Fisipol Unram Terganjal Moratorium Fakultas Baru


Setelah berdiskusi di studio II, siswa kemudian diajak ke ruang produksi pemberitaan. Disini, siswa mencoba memproduksi berita (dialog ) dengan narasumber Ambika.


Setelah itu, siswa diajak melihat bagaimana proses produksi program anak ceria yang tayang seminggu sekali di TVRI NTB.***