MATARAMRADIO.COM – Mundurnya TGB Dr. HM Zainul Majdi, MA, dari Partai Perindo sontak mengguncang panggung politik NTB.
Keputusan berani ini, menurut Direktur MAC Project Dr. Yan Marli, bisa menjadi “durian runtuh” bagi pasangan calon (paslon) Zulkieflimansyah-Uhel (ZulUhel).
Efek coattail atau dampak ekor jas dari TGB diperkirakan akan memberi dampak signifikan pada Pilgub NTB 2024 yang semakin dekat.
Menurut Yan Marli, sesungguhnya fenomena mengundurkan diri dari kepengurusan atau keanggotaan sebuah partai adalah hal yang biasa terjadi dalam percaturan dunia politik.
Namun, pengunduran diri TGB dari Partai Perindo, bila dilihat dari setting situasi politik pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung tinggal menghitung hari, membuat pengunduran diri TGB menjadi hal yang spesial dan sangat menarik untuk ditelaah coattail effect atau dampak ekor jasnya terutama oleh kandidat cagub-cawagub yang diusung oleh partai Perindo untuk maju dalam pilgub-wagub 2024 ini.
“Menurut saya ada beberapa hal yang berpotensi akan terjadi dengan keluarnya TGB dari Partai Perindo menjelang hari pencoblosan tanggal 27 November mendatang,” ungkapnya dilansir MATARAMRADIO.COM dari ASLINEWS.ID, Jumat sore (1/11).
Adapun beberapa hal penting yang akan terjadi, jelas Doktor Yan antara lain sebagai berikut.
Pertama; akan terjadi eksodus pemilih yang selama ini menjadikan TGB sebagai ikon pilihan politik mereka dari cagub-cawagub yang semula diusung Perindo ke cagub-cagub lainnya.
Kedua, paslon Zul-Uhel dan Ikbal-Dinda punya peluang mendulang dampak ekor jasnya TGB.
“Namun, hal ini tentu masih bersifat interpretatif dan prediktif. Artinya, akan menjadi terang benderang bila TGB pasca pengunduran dirinya menyatakan sikap kemana arah dukungan politiknya,” tegasnya.
Yang ketiga, lanjut Yan Marli, bila membaca kedekatan persahabatan antara TGB dan Zulkieflimansyah (cagub) yang sudah lama sekali terjalin dan berjalan harmonis, maka semakin jelas bahwa TGB sepertinya arah dukungannya akan Zul-Uhel.
“Bila prediksi ini terbukti, maka Zul-Uhel akan mendapatkan durian runtuh suara pemilih yang akan membuat Paslon 2 Zul-Uhel semakin kuat dan tangguh untuk memenangkan pemilihan yang akan segera berlangsung,” cetusnya.
Ia menambahkan, Paslon 1 Rohmi-Firin akan mengalami sedikit defisit perolehan suara atau kehilangan TGB coattail effect.
Begitu pula Iqbal-Dinda tipis untuk mendapatkan manfaat dari pengunduran diri TGB ini.
Namun, katanya, ada satu diksi yang perlu dicermati dari pengantar surat pengunduran diri TGB ini, yaitu kata “silaturohim”. Diksi ini baik secara semiotika dan semantika politik mengandung maksud yang berbeda dengan “silaturrohmi”. Penggunaan kata “silaturohim” menunjukkan adanya keeratan tali kekeluargaan dan persaudaraan. Sedangkan, Kata “silaturrohmi” menunjukkan hal yang sebaliknya tetapi lebih menekankan hubungan persahabatan atau pertemanan.
“Nah bila mereferens diksi “silaturohim” tentu semiotika politik akan mengabarkan kepada publik bahwa keluarnya TGB dari Perindo tidak secara otomatis bermakna tidak mendukung Rohmi-Firin karena publik semua tahu kalau cagub ini berkeluarga atau bersaudara dengan TGB” imbuh mantan Komisioner KPU NTB ini.
Menurutnya, tafsir politik ini bisa benar atau bisa salah tergantung dari sudut pandang atau hermeneutika politik yang digunakan untuk menafsirnya.
“Dari 5 fenomena ini, Ada satu yang masih sangat mengundang anxiety atau rasa ingin tahu saya secara pribadi terkait alasan mengapa TGB mundur dari Perindo. Patut diduga bahwa beliau punya agenda jangka panjang yang sudah harus dihamparkan karpet merah mulai sekarang untuk menuju pilkada 2029 mendatang dan begitu pula halnya bisa jadi akan pindah partai lagi karena geneologi beliau masuk dalam typology ilmuan, agaman dan politisi yang sangat mumpuni dan sangat disegani banyak pihak,” pungkas Dr Yan Marli dan memberikan satu kesimpulan dengan kematangan dan kelihaian TGB pengunduran dirinya dari Partai Perindo akan berdampak kepada beralihnya arah dukungan politik baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam rangka menjemput pilkada 2029 mendatang.(editorMRC)