MATARAMRADIO.COM – Program beasiswa NTB menjadi salah satu alasan banyak generasi Z menaruh harapan besar Dr H Zulkieflimansyah SE MSc bisa kembali memimpin NTB.
Apalagi mendengar calon wakilnya H Suhaili Fadhil Tohir SH punya komitmen yang sama melanjutkan program investasi Sumber daya manusia untuk melanjutkan studi mereka hingga pasca sarjana ke mancanegara.
Para mantan penerima beasiswa NTB juga mengaku sangat prihatin ketika ada pejabat daerah yang menghentikan program ini dan bahkan ketika ada yang menjadikannya isu murahan untuk mencari popularitas dan elektabilitas jelang Pilgub NTB 2024 mendatang.
Adalah Ketua Forum Alumni Beasiswa NTB periode 2021-2022 Nazmul Watan menegaskan Program Beasiswa NTB harus tetap ada dan berlanjut sehingga generasi muda NTB tidak takut bermimpi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Nazmul menekankan bahwa program ini telah memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Program Beasiswa NTB telah memberikan kesempatan bagi banyak generasi muda di NTB untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik, baik di dalam maupun luar negeri. Kami telah melihat hasil nyata dari program ini, dengan banyak alumni yang kembali dan berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah,” ujar Nazmul lulusan Northern University of Malaysia.
Nazmul menyebutkan jumlah penerima beasiswa NTB di luar Negeri tahun 2018 – 2022 sebanyak 558 orang yang menyebar ke seluruh kabupaten/kota di NTB, yaitu Mataram 111 orang, Lombok Barat 76 orang, Lombok Utara 9 orang, Lombok Tengah 74 Orang, Lombok Timur 116 orang, Sumbawa Barat 20 orang, Sumbawa 83 orang, Dompu 24 orang, Bima 28 orang, dan Kota Bima 17 orang.
“Itu belum termasuk yang S2 dan S3 di dalam negeri, beserta penerima beasiswa stimulan,” sebutnya dan mengusulkan agar kuota beasiswa NTB ditingkatkan di masa datang.
Menurutnya, semakin banyak masyarakat NTB yang mendapat akses pendidikan tinggi akan semakin mempercepat proses pembangunan di Nusa Tenggara Barat, kampung halaman mereka.
Disisi lain, jika kuotanya ditambah, maka ada banyak orang tua dan keluarga yang ikut bangga dan bahagia melihat anaknya bisa mewujudkan cita-citanya ditengah ekonomi menengah kebawah.
“Dengan menambah kuota beasiswa, kita dapat memberikan lebih banyak kesempatan kepada generasi muda NTB untuk meraih pendidikan lanjutan dan berkualitas. Ini bukan hanya investasi bagi individu penerima beasiswa, tetapi membantu merealisasi harapan dan keinginan orang tua agar anaknya bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, tentu juga bagi masa depan NTB secara keseluruhan,” bebernya.
Nazmul berharap pemerintah daerah dan stake holder terkait harus terus mendukung dan mengembangkan program ini.
Ia juga mengajak seluruh alumni untuk turut serta dalam upaya peningkatan program beasiswa, baik melalui kontribusi pemikiran maupun tindakan nyata di lapangan.
“Semoga program Beasiswa NTB ini dapat terus berjalan dan berkembang, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang dan membawa perubahan positif bagi NTB,” pungkas Nazmul.
Program Beasiswa NTB sendiri telah berjalan sejak 2018 dan telah memberikan kesempatan pendidikan kepada ribuan pelajar dan Mahasiswa dari NTB, banyak orang yang ingin program beasiswa NTB tetap ada dan berlanjut, terutama dari kalangan akademisi maupun masyarakat.
Zohri Ratna: Bangga Jadi Alumni Penerima Beasiswa NTB
Pernyataan senada disampaikan Zohri Ratna sebagai alumni penerima beasiswa NTB.
Menurut Zohri, apa yang digagas mantan Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah SE MSc dan wakilnya untuk menjadikan beasiswa NTB sebagai program unggulan, tidak bisa dipandang sebagai rekayasa politik semata.
“Kami tidak akan pernah merasa bosan menyampaikan cerita dan fakta ini. Harapan jadi cerita sejarah memupuk motivasi, semangat yang menginspirasi bagi siapapun juga. Terutama bagi putra dan putri NTB saat ini dan dimasa mendatang,”katanya.
Zohri mengajak siapapun berpikir jernih dan obyektif, membayangkan betapa bahagia dan gembira setiap anak muda NTB dan keluarganya ketika mendengar kabar lulus sebagai penerima beasiswa NTB sebagaimana dialaminya dulu.
“ Dan tanyakan kepada orang luar baik secara nasional maupun internasional betapa program beasiswa NTB ini jadi pujian dan secara otomatis jadi kebanggaan kita kemanapun kita berada.
Orang luar saja bangga dan iri dengan program sebagus ini. Lantas kenapa kita yang notabene dari NTB kok diperdebatkan jadi pro dan kontra lucu dengarnya,”ujar Zohri lirih.
Dia memang mengikuti perdebatan elit soal kebijakan program beasiswa NTB dan dianggap sebagai lelucon.
“Lucunya pernahkah kita dengar APBD selama ini diperdebatkan. Sedangkan anehnya ketika APBD saat kepemimpinan Bang Zul yang sudah jelas arah penggunaan dengan di sisihkan untuk peningkatan sumber daya manusia NTB justru di perdebatkan ujungnya program beasiswa NTB mau di hentikan,”sesalnya.
Zohri menyayangkan, banyak pengambil kebijakan yang berseberangan dengan mantan Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah SE MSs dinilai suka mencari dan menemukan berbagai isu yang tidak menarik untuk disikapi dari pada mencari dan menemukan gagasan baru yang gemilang untuk pembangunan SDA dan SDM NTB dimasa depan.
“Oleh karena itu, secara pribadi mengajak kita semua untuk pertahankan program beasiswa NTB tetap ada dengan bertekad mendukung Bang Zul 2 periode di pilkada 2024 mendatang,”pungkasnya seraya berharap putra putri NTB lainnya berkesempatan merasakan seperti apa yang dirasakan selama ini yakni bahagia dan jadi kebanggaan yang tiada taranya sebagai penerima beasiswa NTB. (EditorMRC)