MATARAMRADIO.COM, Mataram – Ketua Majelis Adat Sasak (MAS) Lalu Sajim Sastrawan menilai adanya tarian erotisme dalam pertunjukan seni yang viral di media sosial membuat sesak udara bangsa Sasak.
“Bangsa Sasak seolah-olah tidak beradab. Bangsa Sasak seolah-olah tidak peka etika dan tidak paham aturan bagaimana berkesenian. ini membuat sesak udara di Lombok,” katanya saat orasi menolak erotisme dalam pertunjukan kesenian di Kantor Gubernur NTB, Selasa 4 Juni 2024.
Namun Begitu Sajim menilai kehadiran kecimol sebagai kreasi seni anak bangsa perlu diberi ruang.
Jika dalam perjalanannya ada hal yang harus dibenahi maka harus dilakukan sehingga kedepannya seni tetap berpegang pada adab dan norma.
Agar seni memiliki pegangan yang kuat, jelas Sajim Majelis Adat Sasak segera berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah provinsi NTB untuk membuat payung hukum berupa peraturan gubernur yang merupakan turunan dari perda yang sudah ada.
“Namun ini perlu waktu,” katanya
Karena itu, Sajim meminta kepada para pelaku seni bersabar untuk menunggu terbitnya peraturan gubernur yang mengatur tentang kesenian di muka publik.
Seperti diketahui, Asosiasi Kecimol NTB menggelar aksi damai pada Selasa 4 Juni 2024 di kantor Gubernur NTB.
Aksi yang diikuti ratusan orang dengan menghadirkan puluhan truk yang membawa sound untuk pertunjukan kecimol itu menuntut dihentikannya tarian erotis oleh oknum pelaku seni
.
Bahkan, massa meminta agar aparat penegak hukum langsung melakukan tindakan hukum jika ada pelaku seni yang melakukan tarian erotis di depan publik saat pertunjukan seni. (ASLINEWS)