Herianto namanya. Sekilas orang menyangka dia keturunan Jawa. Entah bapak atau ibunya. Eit, dia ternyata anak desa kelahiran Dasan Iting, Desa Perigi Kecamatan Suela, Lombok Timur.
Herianto baru-baru ini sempat viral karena bersama kawan-kawan Mahasiswa BEM Unram nekad menembus barikade pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Mataram minggu lalu. Tepatnya pada Rabu 1 Mei 2024 bersamaan dengan peringatan Hari Buruh.
Herianto dan kawan-kawan ngotot ingin bertemu Presiden untuk menyampaikan sejumlah aspirasi mahasiswa NTB.
Meski tak bertemu presiden, Herianto diberikan kesempatan menyampaikan surat aspirasi yang ternyata berisi tiga tuntutan antara lain mendesak Pemerintah memperbaiki kesejahteraan para buruh, menuntut Presiden Jokowi mereview Kementerian Pendidikan berkaitan dengan sistem pendidikan Indonesia dan kesejahteraan Guru honorer.”Kami juga menuntut netralitas ASN dalam Pilkada NTB,”katanya sebagaimana marak dilansir media massa lokal dan nasional.
Saya tak asing dengan Herianto. Maklum kami satu almamater, sebagai alumni SMAN 1 Pringgabaya. Meski angkatan kami terpaut jauh. Saya angkatan pertama dan Herianto menamatkan SMA tahun 2019.
Kami dipertemukan ketika Pengurus Pusat Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya akan menggelar Reuni Nasional sekaligus Anugerah Guru dan Alumni Inspiratif 2023.
Herianto ternyata Ketua Umum Forum Silaturahmi Alumni SMANSABAYA (Forsas) Universitas Mataram.
Maka komunikasi sebagai Pengurus Pusat Alumni terus terjalin hingga sekarang.
Saya mengenal Herianto sebagai sosok aktivis kampus yang organisatoris. Lompatannya cukup jauh untuk ukuran mahasiswa kekinian.
Disela-sela kesibukannya sebagai mahasiswa semester skripsi Fakultas Pertanian Unram, Herianto tercatat sebagai aktivis dan pegiat seabreg kegiatan kampus dan luar kampus.
Saya coba mengulik arsip biodata alumni yang pernah diberikan Herianto beberapa waktu lalu.
Ternyata hobby berorganisasinya memang dia lakoni sejak duduk di bangku SD. Herianto tercatat sebagai Pengurus Drumband dan Pramuka SDN 5 Perigi Suela (2011-2012). Dia juga Pengurus Pramuka SMPN 5 Pringgabaya (2015).
Masuk SMA dan aktif menjadi Pengurus Olahraga Taekwondo dan Pencinta Alam SMAN 1 Pringgabaya.
Selepas SMA, Herianto sempat menimba ilmu di Ponpes Al Hadi Sleman Yogyakarta dan melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada tahun 2020 hingga sekarang.
Herianto: Mahasiswa Kekinian dengan Lompatan Jauh ke Depan
Selama di Kampus yang di era saya menyandang sebutan Kampus Seribu Cemara, Herianto banyak berkecimpung pada kegiatan intra dan ekstra kampus.
Herianto menjadi Relawan AVI Alquds Volunteers Indonesia (2020); Ketua Tingkat Agribisnis Angkatan (2020; Co BRTK KSI Al-Israa, Fakultas pertanian Unram (2021); Dirjen Pengabdian Masyarakat BEM Fakultas Pertanian Unram (2021); Dirjen Advokesma BEM Unram (2021); Relawan Muda Sosmas BEM Unram (2021); Kader Inti Pemuda Anti Narkoba NTB (2021); Kabin Binar Fakutas Pertanian (2021); Cordinator BRTK KSI AL-ISRA (2021); Cordinator Abin Binar FAPERTA 2022, Kabid BPK KAMMI KOMSAT Majapahit (2022), Ketua komisi III DPM UNRAM (2022), Relawan Laznas Dewan Dakwah NTB (2022); Pengurus sahabat desa bukit perigi (2022); Pengurus PT HIPMI (2022); Ketua BEM Faperta Unram (2023); Korwil IBEMPI Bali-Nusra (2023); Ketua Umum Forsas Unram (Forum Silaturahmi Alumni Smansabaya) (2023); Presma BEM Unram 2024 dan saat ini dia juga dimandatkan sebagai Ketua Umum Formala (Forum Mahasiswa Suela) 2024. Itu belum termasuk jabatan pentingnya sebagai salah satu korbid di PP IKA SMANSABAYA yang dia sempat mengikuti Pengukuhan Pengurus Korwil dan Badan Otonom oleh PJ Bupati Lombok Timur tahun lalu.
Seminggu lalu Herianto menghubungi saya berkaitan dengan rencananya mengikuti Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Dia mengaku mendapat mandat mewakili BEM Bali Nusra untuk mengikuti Pemilihan Koordinator Pusat (Korpus) BEM seluruh Indonesia.
Tentu saja saya mendukung penuh semangat dan keinginan Herianto ingin bertarung sebagai Koordinator Presiden Mahasiswa se Indonesia. Ini kesempatan langka dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.”Mantap, lanjutkan,”kata saya.
Ah ternyata, Herianto memang luar biasa. Hari ini, Sabtu (11/5) saya menerima kabar bahwa dia terpilih sebagai Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia dalam sebuah musyawarah nasional yang digelar di Pekan Baru Riau.
Semangat Herianto untuk terus mencoba sesuatu hal yang baru, mengingatkan saya ketika dulu juga suka tantangan saat masih duduk di bangku kuliah.
Saya tentu saja apresiasi dan angkat topi atas prestasi dan capaian Herianto, seorang anak dusun terpencil di Desa Perigi Suela. Kami sama-sama alumni SMA Rau dan kami bangga, karena alumni SMA Rau, SMA Pringgabaya Lombok Timur ternyata bisa mengukir prestasi di kancah regional dan nasional. Selamat dinda, teruslah berkarya dan jangan takut bermimpi sebagaimana kata bijak yang kerap dilontarkan Bang Zul Zulkieflimansyah, mantan Gubernur. There is a will, there is a way. Setiap jalan panjang, mestilah harus dimulai dengan langkah pertama. (*)