MATARAMRADIO.COM, Mataram – Para pedagang emas yang tergabung dalam Ampera mengadu ke DPRD NTB.
Mereka mengadukan adanya tekanan dari oknum polisi yang mencurigai pedagang emas sebagai penadah karena membeli emas tanpa dilengkapi surat.
“Kami minta agar DPRD NTB bisa menjadi jembatan sehingga kami tidak lagi dicurigai sebagai penadah,” kata Ketua Ampera, Iskandar.
Iskandar berharap, apa yang menjadi keinginan para pedagang bisa dipenuhi sehingga tidak lagi menimbulkan keresahan diantara pedagang emas.
“Kami sudah puluhan tahun berdagang emas,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD NTB, TGH Najamudin Moestafa meminta bukti-bukti terkait dugaan tekanan terhadap para pedagang emas oleh oknum polisi.
“Tolong sertakan bukti baik berupa foto atau lainnya agar tidak terjadi fitnah,” katanya usai menerima audiensi para pedagang emas yang tergabung dalam Ampera, Kamis (18/4/24).
Jika ada bukti, kata Najamuddin kapan terjadinya dan siapa yang pelakunya, Komisi I DPRD NTB akan memanggil pihak Polda NTB untuk klarifikasi.
“Kalau ada bukti dan data kan enak. Tinggal kita panggil pihak Polda NTB untuk klarifikasi,” katanya.
Sekarang, kata Najamudin DPRD NTB belum bisa memanggil pihak Polda karena belum ada bukti yang dibawa para pedagang.
“Kita Tunggu bukti,” katanya (MRC03)