Puan Maharani Dukung Penuh Pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW di Indonesia

MATARAMRADIO.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Puan Maharani, mendukung penuh pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia.

Pembangunan museum tersebut terealisasi berkat dukungan dari Liga Muslim Dunia dan Yayasan Wakaf Assallam bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Puan pun menyampaikan rasa bangganya karena Indonesia dipilih menjadi negara pertama di luar Arab Saudi yang akan dibangun Museum Nabi Muhammad SAW.“Atas nama Bangsa Indonesia, kami menyampaikan ucapan terima kasih karena Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang dibangun Museum Nabi Muhammad dari 25 negara yang mengajukan permohonan. Ini sebuah kehormatan untuk kami,” kata Puan saat berbincang dengan Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany, Direktur Utama Pameran dan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam sekaligus mewakili Liga Muslim Dunia serta Ketua Yayasan Wakaf Assallam, Syaikh Dr. Nashir Az-Zahroni, di Madinah Senin (30/5).“Kami juga menginginkan agar hubungan Saudi Arabia dengan Indonesia bisa semakin erat. Dan agar kita bisa sama-sama meneladani ajaran Nabi Muhammad mengenai toleransi dan Islam yang moderat,” sambung Puan.

BACA JUGA:  Soal Ibadah Haji 2020, Indonesia Apresiasi Keputusan Arab Saudi

Puan mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Pusat Peradaban Islam di Madinah, Arab Saudi atas undangan dari Liga Muslim Dunia.

Puan mengawali kunjungannya ke Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah, dengan melaksanakan shalat Ashar berjamaah di Masjid Nabawi.

Cucu Bung Karno itu lalu diajak berkeliling menyaksikan seluruh venue dan koleksi museum Nabi. Kisah hidup Nabi Muhammad bisa dinikmati dan dipelajari di Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW yang baru dibuka pada 2021 itu.“Saya sangat senang karena di museum ini saya dapat melihat langsung sejarah Nabi Muhammad SAW sejak beliau dari lahir hingga beliau wafat dan kehidupan beliau saat itu,” kata Puan saat berbincang dengan Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany.

Museum Nabi Muhammad SAW merupakan cerminan dari kehidupan Nabi Muhammad dan titik awal peradaban Islam yang sekarang telah menyebar di berbagai penjuru dunia. Di museum tersebut terdapat tampilan layar digital yang menarik dan menceritakan sejarah perjalanan hidup dan perjalanan dakwah Nabi Muhammad.

BACA JUGA:  Pemerintah Umumkan Kenaikan Harga BBM

Selain itu, ada juga artefak yang ditampilkan dalam museum dengan wujud multidimensi yang tampak seperti nyata.

Dalam pertemuan itu juga turut dibahas mengenai peranan dan hak wanita yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Kepada perwakilan Liga Muslim Arab, Puan juga menyampaikan keinginannya untuk menuruskan hubungan baik Indonesia dengan Arab Saudi yang sudah terjalin sejak era Presiden Soekarno dan Raja Arab Saudi.“Selain sebagai Ketua DPR, kedatangan saya ke sini ingin melanjutkan hubungan baik antara Kakek saya dengan Saudi Arabia,” ungkapnya seperti dilansir MATARAMRADIO.COM dari ASIATODAY.

Sementara itu, Syaikh Dr. Yahya Al-Kinany menyampaikan pesan Sekjen Liga Muslim Dunia, Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa, mengenai alasan mengapa Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang akan didirikan Museum Nabi Muhammad SAW di luar Arab Saudi.“Indonesia merupakan contoh dan model yang harus diketahui oleh dunia, dapat hidup damai dan saling menghargai dengan berbagai ragam suku, budaya dan bahasa yang dimilikinya,” jelas Syaikh Dr. Yahya Al-Kinany.

BACA JUGA:  Dukung Belajar Daring Pelajar, Pemerintah Siap Bagikan Kuota Data Internet 3 Bulan

Dalam kunjungannya, Puan didampingi oleh Komjen Pol (Purn) Syafruddin yang merupakan  Ketua Yayasan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam sekaligus Wakil Ketua Umum DMI.

Menurutnya, Puan diundang oleh Liga Muslim Dunia sebagai representasi dari rakyat Indonesia.“Karena pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia kan juga karena dukungan rakyat makanya ada peran DPR. Maka Liga Muslim Dunia mengundang DPR untuk melihat museum yang ada di sini karena itu gambaran museum yang akan dibangun di Indonesia,” terang Syafruddin.

Usai mengunjungi Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah, Puan lalu berkeliling kompleks Masjid Nabawi. (EditorMRC)