MATARAMRADIO.COM, Mataram –
Kelenteng PO Hwa Kong Ampenan yang dibangun pada 1804 oleh para pedagang Tionghoa saat berniaga ke Lombok masih eksis menyambut para warga keturunan Tionghoa yang melakukan sembahyang perayaan Imlek 2022.
Kala itu, Ampenan masih menjadi pelabuhan besar di Lombok setelah Labuhan Lombok di Lombok Timur mengalami kemunduran dalam perdagangan.
Masih seperti tahun sebelumnya, di masa pandemi covid 19, menurut penjaga Kelenteng Ibu Nyoman, tidak ada acara apapun selain prosesi sembahyang yang dimulai dari tanggal 1 hingga tanggal 15. “Sembahyangnya juga bergantian,” katanya kepada Mataramradio.com, Selasa (1/2/22).
Walau sembahyang dilaksanakan secara sendiri sendiri, namun jelas Nyoman sudah warga sudah paham tata aturannya.
Sembahyang yang pertama ditujukan kepada Tuhan yang maha esa, kemudian kepada leluhur, tuan rumah, Dewi Kwan ini, dewa perang , tridarma, dewa harta, dewa bumi, dewa keberuntungan, dewa macan, dewa naga emas dan dewa naga putih.
Usai prosesi sembahyang, jelas Nyoman warga yang sembahyang biasanya meramal keberuntungan baik untuk diri sendiri maupun keluarga . “Karena tidak ada kegiatan lainnya, mereka langsung pulang,” jelasnya. MRC03).