Kontrol Anak dengan Pendidikan Agama

MATARAMRADIO.COM, Lombok Tengah – Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial NTB, Hj Gustini Widijaningsih menegaskan orang tua harus mengawasi dan mengontrol anak-anaknya dalam menggunakan HP.

“Orang tua harus bisa dekat dengan anak sehingga bisa mengontrol anaknya ketika bermain HP,” katanya saat diskusi BALEMEDIA dengan tema Milenilal di Era Digital di Pondok pesantren Raudlatul Jannah Annur Dusun Baleluwah Desa Darek Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (19/10/21).
Menurut Gustini, kedekatan orang tua dengan anak bukan hanya dalam persoalan HP tapi juga harus mampu memberikan pendidikan agama sehingga anak memiliki pondasi kuat terhadap hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. “Pendidikan agama mampu mengontrol perilaku anak selain kedekatan psikologis antara anak dengan orang tua,” katanya.
Dengan pendidikan agama, Gustini ingin anak-anak tidak terjerumus kedalam perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan norma dan hukum yang berlaku. “Jangan sampai anak-anak terjerumus kedalam perbuatan yang tidak baik,” katanya.
Berdasarkan data yang ada, menurut Gustini sampai September 2021 hampir 400 kasus kekerasan terhadap anak terjadi di NTB mulai dari pencabulan, pemerkosaan hingga pencurian.
Melihat kondisi yang ada, Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Jannah Annur, Tgh Sholahuddin Nuruddin menegaskan pendidikan agama menjadi bekal terbaik dalam mendidik anak selain pendidikan umum. “Adab dan Akhlak lebih utama dari ilmu,” katanya.
Menurut Sholahuddin, walau adab dan akhlak lebih utama dari ilmu namun bukan berarti seseorang harus mengesampingkan ilmu. “Ilmu harus dituntut untuk bekal kehidupan tapi jangan lupakan adab dan akhlak atau ilmu agama,” katanya. (MRC03)

BACA JUGA:  Tenaga Medis Meninggal Positif COVID-19, Pelayanan di RSCM Praya Akan Ditutup Sementara