KTNA NTB Tolak Import Beras

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) NTB, H Haerul Warisin menegaskan pihaknya menolak rencana import beras sebanyak satu juta ton yang akan dilakukan oleh pemerintah. Hal tersebut bisa menyakiti masyarakat bahkan memiskinkan para petani.

“Kalau terjadi import beras, harga beras bisa turun dan petani yang dirugikan,” jelasnya kepada wartawan di Mataram, Senin (22/3/21)
Haerul yakin, bila melihat pertanian di NTB, dimana saat ini sedang panen raya, maka kebutuhan beras masyarakat akan tercukupi hingga satu tahun mendatang. Karena itu, ide mengimpor beras sangat tidak tepat.
Namun bila hal itu juga dipaksakan oleh pemerintah pusat, KTNA NTB meminta gubernur untuk menolak beras impor masuk ke NTB. “Lewat KTNA pusat kami sudah sampaikan KTNA NTB menolak Impor beras. Begitu juga, bila beras impor akan masuk ke NTB, kami minta gubernur untuk menolaknya,” jelas Haerul Warisin yang juga anggota Komisi II DPRD NTB.
Haerul justru kawatir, dengan panen raya saat ini, apakah Bulog mampu membeli semua gabah petani sesuai HPP yang ditetapkan pemerintah. Apabila, Bulog hanya mampu membeli 10 persen saja, bisa dipastikan akan terjadi penurunan harga gabah di tingkat petani. “Ini harus segera diantisipasi,” jelasnya. (MRC03)

BACA JUGA:  BumDes, Kunci Penguatan Ekonomi Desa