MATARAMRADIO.COM, Mataram – Plt Kepala perwakilan BKKBN Propinsi NTB, Drs Sama’an, MSi mengakui untuk menekan kasus stunting di NTB hingga 14 persen pada tahun 2024 merupakan tugas berat dan BKKBN menjadi garda terdepan.
“Sesuai instruksi presiden, BKKBN menjadi garda terdepan dalam mengatasi stunting,” katanya kepada wartawan di kantor gubernur, Senin (1/3/21).
Menurut Sama’an, kasus stunting di NTB termasuk tinggi sekitar 30 persen. Dan untuk menekan kasus stunting hingga 14, tidak bisa hanya dilakukan oleh BKKBN tapi semua stakeholder harus terlibat. “Semua instansi yang mengurusi stunting harus terlibat. Sinergi semua pihak diperlukan untuk menekan kasus stunting,” jelasnya.
Menurut Sama’an, hal pertama yang perlu dilakukan dalam menangani stunting yakni melakukan pendataan keluarga yang memiliki kasus stunting. Setelah itu, bersinergi dengan dinas terkait seperti dinas kesehatan, DP3AP2KB dan lainnya merumuskan langkah dan strategi mengatasi stunting. “Ibu Wagub berpesan semua instansi harus bersinergi mengatasi masalah stunting,” katanya.
Sama’an yakin, dengan kebersamaan target 14 persen kasus stunting pada 2024 bisa diwujudkan. “Berat, tapi bisa diwujudkan dengan sinergi semua plhak,” katanya. (MRC03)