MATARAMRADIO.COM, Sumbawa Besar – Gubernur NTB, DR Zulkieflimansyah melakukan peletakan batu pertama pembangunan kandang 100.000 pullet di kawasan Olat Maras, Sabtu (18/7). Pembangunan pullet sebagai upaya memenuhi kebutuhan telur di Nusa Tenggara Barat.
Dijelaskan, apa yang dilakukan saat ini menjadi langkah awal untuk perekonomian dan peternakan NTB melesat cepat. Dengan adanya peternakan akan memunculkan industri-industri baru di NTB. “Bulan ini seratus ribu. Mudah-mudahan segera sampai sejuta. Ini tanah luas tinggal dipakai saja,” katanya.
Gubernur berharap terealisasinya peletakan batu pertama pullet menjadi pemicu hadirnya industrialisasi dan peternakan modern di NTB.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Ir. Hj. Budi Septiani menuturkan langkah yang diambil pemerintah telah lama dinantikan. Dengan menggeliatnya peternakan ayam petelur di Pulau Sumbawa maka permasalahan inflasi di NTB tidak akan terjadi lagi. “Ini gebrakan yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
Direktur Samawa Farm, Maksum Jatmiko menyatakan apa yang dilakukan hari ini, merupakan mata rantai dari industrialisasi pertanian dan peternakan di NTB.
“Industrialisasi itu rantainya mulai dari pembangunan irigasi, pemitraan, pabrik benih, dryer besar, sampai dengan perindustrialisasi sampai pada ujungnya ada farm telur, penjualan telur, kemudian titik akhirnya loss swasembada telur,” ungkapnya.
Dari 100.000 pullet yang terdapat di lahannya akan menyuplai sekitar 300.000 ekor ayam petelur dari target satu juta populasi dalam tiga tahun kedepan. ” InsyaAllah, pekan depan kita sudah memulai prosesnya untuk pembangunan seratus ribu pullet,” tutupnya. (Humas NTB/MRC)