MATARAMRADIO.COM- Calon Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal menilai permasalahan yang paling banyak menimpa UMKM adalah persoalan modal.
Dari profil kredit di Bank NTB, jelas Iqbal lebih banyak untuk kebutuhan konsumtif seperti kredit motor, mobil dan rumah.
“85 persen untuk kredit konsumtif, sedang untuk kredit produktif hanya 15 persen. Dari 15 persen ini, hanya 6 persen untuk UMKM,” katanya disela-sela peringatan 60 tahun Partai Golkar, Sabtu 16 November 2024.
Menurut Iqbal, kalau pemerintah daerah mau berpihak kepada UMKM maka rasio penyaluran kredit untuk UMKM harus ditingkatkan terutama untuk pengusaha mikro.
“Ingat peristiwa 1998, ekonomi Indonesia diselamatkan oleh ekonomi mikro,” katanya.
Selain itu, kata Iqbal pemerintah harus menyiapkan cash collateral di bank pemerintah sebagai jaminan bagi UMKM ketika mengajukan kredit.
Jika kredit UMKM macet, maka dana cash collateral inilah yang diambil oleh pihak perbankan.
Agar kredit tidak macet, maka pemerintah daerah harus turut melakukan pembinaan kepada UMKM.
“Pemerintah punya tanggungjawab menyelamatkan uang negara,” katanya.
Yang tidak kalah pentingnya, kata Iqbal dalam pembinaan UMKM harus dari awal djpikirkan A sampai Z nya.
“Kalau di area tertentu tidak boleh ada UMKM, dari awal harus sudah dilakukan pembinaan. Jangan sampai UMKM sudah ada customer, lalu diusir. Master plan UMKM harus disiapkan dengan matang,” katanya.***