MATARAMRADIO.COM, Mataram- Walikota Mataram H Ahyar Abduh mengakui bahwa Kota yang dipimpinnya saat ini menjadi daerah yang warganya paling banyak menjadi pasien positif Covid19.
Oleh karenanya, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh didamping Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana meresmikan program Penanganan Covid-19 Berbasis Lingkungan (PCBL), bertempat di Aula Pendopo Walikota Mataram, Rabu (06/05). Hadir dalam acara tersebut anggota Forkopimda Kota Mataram, camat, lurah, dan perwakilan kepala lingkungan.
Menurut Walikota, bila merujuk hasil studi epidemiologi Universitas Mataram, diprediksi pada bulan Mei dan Juni menjadi puncak penyebaran Covid-19 di Kota Mataram dengan jumlah 300 orang terpapar positif Covid-19.
Melihat data hingga Rabu (06/05), jumlah pasien positif Covid-19 Kota Mataram sebanyak 101 pasien, dengan 79 pasien dalam perawatan. Dari data ini terlihat Pemkot Mataram bisa menghambat laju penularan pasien positif Covid-19. “Namun, khawatirnya adalah transmitter lokal bukan lagi dari claster luar” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut dibutuhkan gerakan yang massif, terstruktur, sistemik, serta dengan pengawasan yang ketat dalam pemotongan rantai penyebaran Covid-19.
Maka dibuat program Penanganan Covid-19 Berbasis Lingkungan (PCBL) dengan kepala lingkungan menjadi pemimpin penanganan Covid-19 di setiap lingkungan.
Ahyar melanjutkan, sudah banyak langkah-langkah maupun anggaran yang disiapkan untuk memutus penularan Covid-19 ini, akan tetapi tidak ada artinya jika tidak mendapat dukungan dari warga masyarakat Kota Mataram.
Di akhir sambutan, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh berharap semua pihak dan anggota Forkopimda untuk berpartispasi, membantu dan mendukung program PCBL ini.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Mataram Mahfudin Noor dalam sambutannya mengatakan program PCBL ini akan memberikan akselerasi serta panduan bagi gugus tugas sampai dengan unit kerja di tingkat lingkungan, dalam mempercepat penanganan Covid-19.
Selanjutnya, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram akan membagikan 300 masker di masing-masing lingkungan, 1 thermoscan, buku pedoman, membagikan total 975 tempat cuci tangan untuk semua lingkungan, serta alat semprot disinfektan. (MRC-03)