MATARAMRADIO.COM, Mataram – Mulai tahun 2024, pemerintah Propinsi NTB menjalin kerjasama dengan Pemerintah Northern Territory Australia dalam berbagai bidang diantaranya bidang pendidikan, pariwisata, peternakan, energi terbarukan dan perdagangan.
Minister for Multicultural Affairs Northern Territory Australia, Hon Ngaree Ah Kit menjelaskan kegiatan yang dilakukan saat ini merupakan hasil pembicaraan sebelumnya antara pemerintah propinsi NTB dengan pemerintah Northern Territory Australia.
“Intinya, bagaimana membangun kerjasama untuk kesejahteraan bersama,” katanya, Senin (6/11/23).
Menurut Hon Ngaree Ah Kit, salah satu yang menjadi prioritas adalah penerbangan langsung dari Australia ke Lombok. Hal itu dilakukan untuk menunjang pariwisata NTB.
Menteri Hon Ngaree Ah Kit juga mengaku sudah mengajak maskapai penerbaangan lain agar membuka jalur penerbangan dari Austali ke Lombo.
“Bukan hanya dari Perth tapi juga dari Darwin dan Melbourne atau kota lainnya di Australia,” katanya
Kadis Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady membenarkan jika ada penerbangan langsung dari Australia ke Lombok maka pariwisata NTB akan semakin ramai.
Apalagi, NTB sudah menjadi juara dalam ajang destinasi pariwisata ramah muslim. “Obyek wisata dan penunjang lainnya harus ditata lebih baik sesuai slogan sapta pesona,” katanya.
Penataan tempat-tempat wisata, menurut Jamaluddin harus dilakukan seiring semakin banyaknya negara-negara yang menawarkan pariwisata ramah muslim walau negara itu bukan negara muslim.
“Ingat, wisatawan bukan hanya dari negara-negara non muslim tapi juga dari negara-negara muslim,” katanya.
Sementara Plt Kepala BRIDA NTB, Lalu Suryadi S sangat mendukung program kerjasama di bidang pendidikan, dimana imbas dari kerjasama ini akan mampu meningkarkan IPM NTB.
“Ini sejalan dengan program pemerintah propinsi NTB yakni seribu Cendikia,” katanya.
Suryadi berharap, program beasiswa yang diberikan bisa lebih banyak. Kalau memungkinkan, semua biaya baik biaya hidup maupun kuliah ditanggung negara pemberi beasiswa.
“Kita sudah lakukan dengan universitas Al Bukhari Malaysia,” katanya. (MRC03)