Juara bukan Tujuan, Silaturahmi yang Utama. Kalah Menang Semua Senang

MATARAMRADIO.COM – FORNAS VIII yang digelar di NTB dengan tagline Kalah Menang Semua Senang tampaknya menjadi ikon para pegiat sepeda tua yang tergabung Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Ini terbukti dengan kehadiran pegiat asal Papua Selatan Merauke bersama timnya.


Salah satu peserta dari Papua Selatan, Yongky Mangunroto mengaku saat ini anggota komunitas sepeda tua di Papua sekitar 150 orang.
“Sepeda yang tertua ada sejak zaman Belanda,. Dibawah tahun 1950-an,” katanya, Senin 28 Juli 2025.

BACA JUGA:  Pemerintah Kutuk Aksi Bom 'Bunuh Diri' di Makassar


Dengan komunitas yang ada, jelas Yongky jalinan silaturahmi dengan sesama komunitas termasuk yang diluar Papua semakin akrab.


Makanya, adanya FORNAS VIII membuat para pegiat sepeda tua di Papua bertekad untuk turut meramaikannya.
“Kami bangga.walau jauh kami ingin meramaikannya. Dengan FORNAS kami banyak saudara,” katanya.


Senada, pegiat sepeda tua dari Sidoarjo, Andi Sarianto tak menampik jika kedatangan timnya ke FORNAS VIII di NTB lebih kepada menjalin silaturahmi persaudaraan daripada mengejar menjadi juara. “Kalah Menang Semua Senang” katanya.

BACA JUGA:  BANK NTB Syariah dan LAZ DASI NTB Ajak 50 Anak Yatim Berbelanja Kebutuhan Lebaran


Panitia sepeda tua, Gede Tirta menjelaskan dalam FORNAS VIII 2025 ada beberapa mata lomba yang diikuti oleh sekitar 600 pegiat dari 15 provinsi.


Yang menarik, kata Gede Tirta adanya karnaval peserta sepeda tua dengan menggunakan pakaian adat dari masing masing daerah.


Selain itu, ada balap sepeda lambat. Dimana, peserta yang paling lambat sampai ke garis finish yang menjadi juaranya. ***

BACA JUGA:  Nasib Buruh Tani Harus di Pantau