MATARAMRADIO.COM – Sedikitnya 50 pegiat pers yang tercatat sebagai pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NUsa Tenggara Barat hadir dalam acara halal bihalal yang dipusatkan di Aula RRI Mataram, Sabtu (26/4).
Sejumlah tokoh pers senior NTB tampak hadir seperti Dedi Sukardi (pensiunan RRI Mataram) dan beberapa tokoh pers senior lainnya. Hadir juga anggota Dewan Pers asal NTB, Yogi Hadi Ismanto, MH, yang didapuk tampil membuka pandangan tentang tantangan besar yang kini dihadapi dunia jurnalistik di Indonesia.
Dalam sambutannya, Yogi yang dikenal sebagai ahli pers dan putra daerah NTB pertama yang dipercaya duduk di Dewan Pers, lembaga tertinggi pengawas kinerja dan profesionalisme jurnalis di Tanah Air, ia menekankan pentingnya wartawan terus memperkuat integritas di tengah derasnya arus digitalisasi dan informasi instan.

“Wartawan harus senantiasa menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta menyajikan informasi yang akurat, berimbang, dan tidak menyesatkan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap media,” tegas Yogi di Aula LPP RRI Mataram, Sabtu (26/4/2025).

Menurut Yogi, di era banjir informasi dan maraknya hoaks, hanya wartawan yang setia pada prinsip jurnalistik profesional yang mampu bertahan dan dipercaya publik.
“Semoga PWI NTB tetap kompak dan terus berkomunikasi aktif dengan Dewan Pers,” tambahnya.
Peringatan ini menjadi sangat relevan mengingat profesi jurnalis kini menghadapi tantangan serius, mulai dari tekanan digitalisasi, polarisasi opini publik, hingga risiko disinformasi yang kian masif.
Ketua PWI NTB: Jurnalistik Sehat Menuju NTB Makmur dan Mendunia
Dalam acara Halalbihalal PWI NTB 2025 ini, Ketua PWI NTB, Nasrudin Zain, juga menggarisbawahi pentingnya kontribusi jurnalis dalam mengawal pembangunan daerah menuju NTB yang lebih sejahtera dan dikenal dunia.
“Misi kita ke depan adalah NTB Makmur dan Mendunia. Ini bisa kita wujudkan bersama melalui produk-produk jurnalistik yang sehat dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Nasrudin menegaskan bahwa peran media bukan hanya sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan sejarah pembangunan NTB.
“Kontribusi kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan Provinsi NTB. Kegiatan halalbihalal ini mempererat silaturahim antarwartawan se-NTB,” tandasnya.
Kadis Kominfotik NTB: Wartawan adalah Mitra Strategis Pemerintah
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, M.M., dalam sambutannya menekankan bahwa wartawan merupakan mitra strategis Pemerintah Provinsi NTB dalam menyukseskan berbagai program pembangunan.
“Apa yang dicita-citakan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam membangun NTB Makmur dan Mendunia ini hanya bisa tercapai dengan sinergi bersama teman-teman media,” ujar Najamuddin.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas hubungan harmonis yang selama ini terjalin antara Pemprov NTB dengan media, termasuk PWI dan seluruh asosiasi jurnalis.
“Alhamdulillah, hubungan Pemerintah Provinsi NTB dengan media sangat baik. Saya pribadi berterima kasih atas terjalinnya hubungan yang harmonis ini,” imbuhnya.
Najamuddin turut mengingatkan pentingnya transformasi digital bagi insan pers. Ia menekankan bahwa ke depan, wartawan perlu terus meningkatkan kapasitas dan keterampilan agar tidak tertinggal dalam era digital.
“Pemerintah provinsi menggunakan seluruh platform digital untuk menyampaikan program-program terbaiknya. Media juga harus terus meningkatkan skill dan beradaptasi,” pesannya.
Kegiatan Halalbihalal PWI NTB 2025 ini menjadi momentum penting, mempererat sinergi antara media dan pemerintah, sekaligus mempertegas komitmen bersama menghadapi tantangan besar profesi jurnalis ke depan.
Dengan menjaga kode etik, beradaptasi dengan era digital, dan memperkuat komunikasi strategis, jurnalis NTB siap mengawal mimpi besar menuju NTB yang makmur dan mendunia. (editorMRC)









