“Pengepungan di Bukit Duri”: Joko Anwar Soroti Krisis Pendidikan Lewat Film Terbaru

Joko Anwar umumkan film terbarunya Pengepungan di Bukit Duri akan tayang di bioskop mulai 17 April 2025 mendatang.

Film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang kuat tentang pentingnya menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama di tengah kekhawatiran Joko terhadap sistem pendidikan Indonesia saat ini.


Melalui akun X resminya, Joko Anwar mengungkapkan bahwa sekolah dalam film ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pembentukan karakter, etika, dan moral.

BACA JUGA:  Amtenar hingga Standup Indo Lombok Siap Ramaikan Memoria 2024.Buruan Dapatkan Tiket Nontonnya!

Dalam unggahan pada 7 April 2025, ia menulis, “Negara kita itu kayak kaca yang tipis, kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka tunggu pecahnya. Kita sedang tidak baik-baik saja,” sekaligus mempromosikan final trailer film tersebut.

Pesan ini mencerminkan visinya bahwa pendidikan adalah fondasi penting untuk mencegah kehancuran sosial.


Pengepungan di Bukit Duri, yang juga dikenal dengan judul internasional The Siege at Thorn High, mengusung genre action-thriller.

BACA JUGA:  Shah Rukh Khan Rayakan Lebaran Bersama Ribuan Penggemarnya

Film ini mengisahkan seorang guru pengganti, Edwin (diperankan Morgan Oey), yang terjebak dalam situasi mencekam di SMA Duri bersama keponakannya saat kerusuhan melanda kota. Sekolah tersebut digambarkan sebagai tempat bagi anak-anak bermasalah, yang menjadi simbol kekacauan akibat sistem pendidikan yang rapuh.


Joko Anwar menegaskan bahwa film ini merupakan amplifikasi kegelisahannya terhadap trauma sosial yang tidak terselesaikan. “Kami ingin bikin film yang bercerita bagaimana suatu bangsa bisa hancur karena tidak ada respek satu sama lain,” ujarnya seperti dikutip kapanlagi.com.

BACA JUGA:  Film Anime Scarlet Karya Mamoru Hosoda Siap Rilis Desember 2025, Kisah Putri Pemberani yang Menembus Waktu

Film ini diproduksi oleh Come and See Pictures bekerja sama dengan Amazon MGM Studios, menandai kolaborasi penting perfilman Indonesia dengan Hollywood. (editorMRC)