MATARAMRADIO.COM – Lebaran Topat/ ketupat yang jatuh pada hari Senin 7 April 2025 memberi keberkahan bagi para penjual busung atau kulit Topat / ketupat.
Pasalnya, bagi warga Sasak atau masyarakat Pulau Lombok lebaran yang menunjukkan kegembiraan paripurna adalah lebaran Topat. Dimana, warga Sasak yang mayoritas beragama Islam telah berhasil menyelesaikan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal yang merupakan rangkaian dari puasa wajib di bulan Ramadhan.
Kegembiraan itu kemudian diwujudkan dengan berizarah ke makam leluhur (bisa juga ke makam yang dikeramatkan) kemudian dilanjutkan dengan berwisata ke pantai untuk bersantap ketupat/Topat bersama keluarga setelah sebelumnya menggelar Serakalan (Ngurisan) di kampung masing-masing.


Bagi Dani, pedagang busung (bungkus ketupat) di Pasar kebon Roek Mataram datangnya lebaran Topat memberikan berkah tersendiri bagi dirinya dan para pedagang Busung lainnya
“Lebaran Topat memberikan kegembiraan bagi kami,” katanya disela membuat busung, Minggu 6 April 2025.
Diakuinya, dalam sehari dirinya bisa menjual kulit Topat sebanyak 500 buah bahkan lebih dengan harga perikat 5 – 12 ribu rupiah isi 10 buah.
“Kalau ukuran topatnya kecil dijual mulai 5 ribu tapi kali ukurannya besar bisa 12 ribu per ikatnya. Lain pasar bisa lain lagi harganya,” katanya.
Dengan harga tersebut, jelas Dani dirinya bisa mendapatkan hasil penjualan sebanyak 400 hingga 500 ribu rupiah perhari dan akan semakin banyak jika yang laku juga banyak.
“Kemarin (Sabtu-red) saya bawa sekitar 700 buah, dapat Rp 500 ribu lebih,” katanya.
Ning Aya, seorang pembeli mengaku setiap tahun membeli kulit ketupat untuk merayakan lebaran Topat yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sasak. “Ini sudah tradisi dari dulu,” katanya.***











