Sabtu 7017 Kembali dengan “Kupu-Kupuku”: Eksplorasi Musikal yang Sarat Makna

Sabtu 7017 band asal Bandung yang digawangi oleh Farid Mazdi, Adi Triguna, Riza Akbar, dan Wijaya Sendy, dikenal sebagai band yang selalu mengedepankan keseimbangan antara elemen musik klasik dan modern

Lagu ini dijadwalkan rilis serentak di berbagai platform digital pada 7 Maret 2025 dan menjadi jembatan menuju peluncuran album pertama mereka yang dinanti-nantikan.

Sebagai band yang selalu mengutamakan eksplorasi musikal, Sabtu 7017 menawarkan warna baru dalam “Kupu-Kupuku”. Lagu ini tidak sekadar menjadi comeback bagi mereka, tetapi juga membawa inovasi dalam komposisi musik yang kaya emosi dan eksperimen teknikal. Terinspirasi oleh nuansa romantisme The Beatles, band ini menghadirkan komposisi hangat yang tetap dinamis dan segar.

Mengangkat Tema Universal dengan Aransemen Unik

“Kupu-Kupuku” mengangkat tema universal tentang kehilangan, tetapi dengan sudut pandang yang unik dan tidak melankolis berlebihan. Lirik sederhana namun puitis berpadu dengan aransemen yang mengalir natural, membuat pendengar larut dalam kisah kehilangan tanpa terjebak dalam melodrama.

BACA JUGA:  Diwakili Suami, Kavita Krishnamurthy Terima Anugerah Mohammed Rafi 2022

Dalam proses kreatifnya, lagu ini digarap oleh Farid Mazdi dan Gunatri yang mengeksplorasi kompleksitas musikal tanpa mengorbankan esensi cerita. Keunikan utama “Kupu-Kupuku” terletak pada struktur komposisinya yang menggabungkan dua lagu berbeda menjadi satu kesatuan harmonis. Sabtu 7017 berani bereksperimen dengan perubahan time signature dan tempo, menciptakan transisi yang mulus antarbagian lagu. Pendekatan ini tidak hanya menjadi tantangan teknis tetapi juga menambah lapisan emosional yang lebih dalam.

Farid Mazdi, salah satu pentolan Sabtu 7017, menjelaskan bahwa lagu ini adalah metafora dari pengalaman kehilangan yang dialami banyak orang, tetapi disajikan dengan cara yang lebih modern dan segar. “Kami ingin mengubah narasi sedih menjadi sesuatu yang indah didengar, tanpa menghilangkan esensinya. Dengan nuansa romantis dan hangat, ‘Kupu-Kupuku’ menjadi jembatan antara masa vakum kami dengan babak baru yang akan datang,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Inilah 10 Bintang Hollywood Yang Masih Berkarir di Usia Tua

Kembali dengan Eksplorasi Musik yang Lebih Berani

Rilisnya “Kupu-Kupuku” tidak hanya menandai kembalinya Sabtu 7017 ke dunia musik, tetapi juga memperkuat posisi mereka sebagai salah satu band yang berani bereksperimen. Kombinasi antara lirik yang intim dan aransemen inovatif menjadikan lagu ini gambaran awal dari arah artistik album pertama mereka yang dijanjikan akan lebih berani dalam mengeksplorasi tema dan teknik bermusik.

Sabtu 7017, yang digawangi oleh Farid Mazdi, Adi Triguna, Riza Akbar, dan Wijaya Sendy, dikenal sebagai band yang selalu mengedepankan keseimbangan antara elemen musik klasik dan modern. Dalam “Kupu-Kupuku”, mereka menghadirkan orkestrasi detail yang berpadu dengan instrumentasi kontemporer, menciptakan pengalaman mendengarkan yang kaya dan mendalam.

BACA JUGA:  Dirilis Album Sasak The Best Of Erni Ayuningsih

Momen Penting bagi Sabtu 7017 dan Industri Musik Indonesia

Peluncuran “Kupu-Kupuku” akan tersedia di berbagai platform seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, menandai momen penting bagi Sabtu 7017 sekaligus memberikan kontribusi baru dalam kancah musik Indonesia. Lagu ini menampilkan eksplorasi musikal yang matang dan mampu berbicara kepada banyak hati, membuktikan bahwa tiga tahun vakum bukanlah waktu yang terbuang, melainkan masa persiapan yang menghasilkan karya berkualitas tinggi.

Dengan langkah ini, Sabtu 7017 menunjukkan bahwa mereka tetap relevan dan mampu berkembang dalam lanskap musik yang terus berubah. “Kupu-Kupuku” bukan hanya sebuah lagu, melainkan sebuah perjalanan emosional yang merangkum kehilangan, harapan, dan inovasi musikal yang menjanjikan lebih banyak kejutan di album perdana mereka mendatang. (***)