MATARAMRADIO.COM – Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti menjelaskan tingginya harga kebutuhan pokok terutama cabe di pasaran karena petani gagal panen dan tidak adanya gudang penyimpanan cabe.
“Gudang penyimpanan untuk cabe berbeda dsngan gudang lainnya. Pengaturan suhu dan lainnya harus sesuai standar sehingga. cabe tidak mudah rusak,” jelasnya, Kemarin.
Nelly mengkaui, pihaknya bisa meminta pembuatan gudang cabe ke pemerintah pusat tapi biaya operasionalnya tidak akan sanggup ditanggung oleh petani karena terlalu besar.
“Biaya listrik dan lainnya besar. Petani tidak akan sanggup,” katanya.
Akibat tidak adanya gudang penyimpanan, jelas Nelly petani tidak mempunyai pilihan selain secepatnya menjual cabe ke pasaran.
“pagi panen siang dijual. Itu yang menyebabkan yang minimnya stok cabe karena semuanya dijual,” katanya
Nelly mengakui, pemerintah provinsi NTB pernah melakukan sentuhan teknologi untuk mengatasi melimpahnya cabe tapi teknologi tersebut diperuntukkan ketika musim kemarau bukan musim penghujan.
Saat ni, jelas Nelly harga cabe di tingkat petani sekitar 60 ribu perkilogram dan ditingkat pedagang mencapai 70 hingga 80 ribu perkilogramnya.***