MATARAMRADIO.COM – Dalam upaya mendukung transparansi dan akuntabilitas Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024, Lembaga Survei KedaiKOPI akan melaksanakan penghitungan cepat atau quick count pada Rabu, 27 November 2024.
Proses hitung cepat ini akan berpusat di Kantor DPW PKS NTB, Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Lembaga Survei KedaiKOPI, satu-satunya lembaga yang terdaftar di KPU NTB untuk pelaksanaan hitung cepat, menggunakan metode pengambilan sampel berbasis ilmiah.
Dalam pelaksanaannya, KedaiKOPI juga diawasi oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB untuk menjamin independensi dan keakuratan data.
Penghitungan Cepat dengan 400 TPS Sampel di Seluruh NTB
Communication Specialist Lembaga Survei KedaiKOPI, Rosnindar Prio Eko Rahardjo, menjelaskan bahwa quick count dilakukan dengan mengumpulkan data dari 400 TPS yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB. TPS-TPS ini dipilih secara acak, mempertimbangkan penyebaran pemilih di wilayah-wilayah seperti:
Kabupaten Bima: 38 TPS
Kota Bima: 12 TPS
Kabupaten Dompu: 19 TPS
Kabupaten Sumbawa: 38 TPS
Kabupaten Sumbawa Barat: 11 TPS
Kabupaten Lombok Timur: 101 TPS
Kabupaten Lombok Utara: 19 TPS
Kabupaten Lombok Tengah: 79 TPS
Kabupaten Lombok Barat: 53 TPS
Kota Mataram: 30 TPS
Sampel ini diambil berdasarkan distribusi pemilih untuk menghasilkan data yang merepresentasikan hasil pemilihan secara akurat.
Teknologi Digital untuk Memastikan Akurasi Data
Teknis penghitungan cepat dilakukan melalui dua tahap validasi. Enumerator mengirimkan data suara dari TPS menggunakan aplikasi pesan WhatsApp yang dilengkapi foto papan penghitungan suara. Setelah itu, data diverifikasi oleh tim KedaiKOPI.
“Setelah penghitungan di TPS selesai, data berbasis foto akan divalidasi ulang menggunakan form C1 yang telah ditandatangani KPPS. Ini memastikan hasil akhir penghitungan tetap akurat dan dapat dipercaya,” ujar Rossi dalam siaran persnya yang diterima MATARAMRADIO.COM, Sabtu (23/11).
Data hasil hitung cepat akan diumumkan secara bertahap begitu seluruh TPS sampel menyelesaikan penghitungan. Namun, KedaiKOPI menegaskan bahwa hasil ini bukan hasil resmi. Penetapan pemenang tetap merujuk pada rekapitulasi manual oleh KPU NTB.
Imbauan kepada Masyarakat
Rossi mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dalam membaca hasil quick count. “Jangan jadikan quick count sebagai satu-satunya acuan. Ini hanya indikasi awal. Hasil resmi tetap ditetapkan oleh KPU,” tegasnya.
Penghitungan cepat oleh KedaiKOPI ini merupakan langkah penting untuk memberikan informasi awal kepada masyarakat. Dengan metode ilmiah, pengawasan Bawaslu, dan penggunaan teknologi digital, KedaiKOPI berharap dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di NTB. (editor MRC)