Bunda Niken: Barang Bekas Bisa Jadi Alat Peraga Seru, Guru PAUD NTB Diajak Ciptakan Pengajaran Kreatif!

Bunda Niken bersama Duta Baca Indonesia Gol Agong mengajak guru PAUD di NTB memanfaatkan barang bekas sebagai alat peraga edukasi kreatif. Ini caranya menjaga lingkungan sambil meningkatkan kreativitas anak!

Buktinya Bunda Niken Zulkiflimansyah selaku Ketua Pengurus Wilayah Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) NTB berbagi tips dan kiat menarik tentang penggunaan barang dan benda bekas sebagai bahan pembuatan Alat Peraga Edukasi pada giat Penguatan Literasi Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini se-Nusa Tenggara Barat pada Minggu (27/10).

Menurut Bunda Niken, menggunakan bahan bekas seperti kardus, plastik, dan dedaunan sebagai alat peraga edukasi dari limbah sampah bukan perkara mudah, tapi dirinya bersama PW HIMPAUDI terus berinovasi dan optimis bahwa perubahan itu harus dimulai dari hal hal yang kecil.

BACA JUGA:  Berlebel Sekolah Inklusi, Jumlah Siswa SDN 20 Mataram Terus Turun

“Termasuk untuk mengelola sampah yang dimulai dari diri sendiri dan juga lingkungan sekitar,”ungkapnya.

Bunda Niken mengatakan,Guru PAUD adalah obyek yang paling tepat untuk menjadi sasaran edukasi pertama kali, karena mereka akan menukarkan informasi ini pada anak didik .

“Sampah ini kedepan akan menjadi barang bernilai dan berharga apabila Guru PAUD bisa menggunakan sampah sebagai alat peraga edukasi seperti alat peraga mendongeng, permainan harta Karun dan Buku cerita mendongeng,”paparnya.

Bunda Niken dan tim, selain mengajarkan tentang kreativitas guru, juga mengajarkan bagaiman mencintai lingkungan dan memanfaatkan sampah sebagai alat pembelajaran di PAUD.

Ia mengajak seluruh PAUD NTB lebih inovatif,lebih kreatif menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Selain itu, Guru PAUD NTB diharapkan juga bisa meningkatkan literasi dan keterampilan dengan memperbanyak mengikuti pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas dan kemudian di implementasikan di sekolahnya masing-masing.

BACA JUGA:  PJ Bupati Lotim Kukuhkan Korwil dan Organ Otonom IKA SMANSABAYA Se Indonesia

Guru PAUD NTB katanya, bisa memanfaatkan bahan bekas untuk menjadi bahan ajar yang menyenangkan bagi anak PAUD.

Jika bahan bekas dan sampah ini bisa diolah dan dimanfaatkan sebagai alat ajar, makan lingkungan diyakini tetap terjaga. Selain itu juga bisa menghasilkan bahan ajar yang menyenangkan bagi anak-anak PAUD.
“Dengan demikian lembaga PAUD tidak mesti harus membeli APE yang mahal untuk sekolah, barang bekas bisa di manfaatkan jika guru-gurunya kreatif dan inovatif.”tandasnya.

BACA JUGA:  Pj Gubernur NTB Apresiasi Anugerah Guru dan Alumni Inspiratif IKA SMANSABAYA Awards 2023

Sementara itu, Rosdianah Kifly selaku Sekretaris PW HIMPAUDI NTB mengungkapkan, sedikitnya 200 peserta ikut ambil bagian sebagai peserta pada giat Penguatan Literasi Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini se-Nusa Tenggara Barat.

Panitia, katanya, juga menggandeng Duta baca Indonesia Gol a Gong yang belakangan dikenal sebagai sahabat baik Bunda NIken.

Kehadiran Gol AGong memberi warna tersendiri bagi peserta yang ingin berbagi pengalaman.

“Tujuanya agar SDM PAUD memiliki ilmu, wawasanyang luas tentang metode, bahan ajar, bahan ajar yang menarik untuk masa depan emas anak Indonesia, karena ya pendidik PAUD merupakan tonggak yg meletakan pondasi dasar pada generasi masa depan,”pungkasnya. (editorMRC)