MATARAMRADIO.COM, Mataram – Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah meminta masyarakat memulai memilah sampah dari diri sendiri dengan kesadaran sendiri bukan karena takut akibat adanya perintah atau regulasi.
“Ini demi NTB, demi Net Zero Emition pada 2050,” katanya saat gebyar pilah sampah yang dilaksanakan pada Jumat (10/2/23).
Menurut Wagub, masyarakat harus merubah polah pikirnya dengan meniadakan seremonial yang tidak bermanfaat bagi lingkungan.
Kalaupun masih dilakukan seremonial, kata Wagub hendaknya diubah seremonianyal dengan melakukan penanaman pohon.
“Lakukan penghijauan dengan penamaan pohon selain menghentikan penggunaan stereofoam untuk karangan bunga,” katanya.
Wagub yakin, dengan pemilahan sampah banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Olah sampah untuk menjadi barang atau sesuatu yang lebih berguna,” katanya.
Hal senada diungkapkan Alam, pelaku pengolahan sampah untuk budidaya magot dan biogas.
Menurut Alam, sampah rumah tangga bisa dipilah untuk pakan magot sekaligus bahan baku biogas.
Jika akan dijadikan pakan magot, tinggal dipilih dan langsung diberikan ke magot maka sampah akan terurai. Magot kemudian diolah bisa menjadi bahan baku pakan ternak atau lainnya.
‘Magot juga bisa langsung diberikan ke ternak seperti untuk pakan ayam,” katanya.
Jika sampah akan dijadikan biogas, maka sampah yang sudah dipilah tinggal dimasukkan ke tabung.
“Gasnya bisa untuk memasak sedang ampasnya bisa dijadikan pupuk padat dan cair. Itu sangat bagus untuk tanaman,” katanya. ((MRC03