MATARAMRADIO.COM – Dua tahun absen, Senggigi Sunset Jazz hadir lagi menyapa jazzmania di Lombok Bumi Gora, Nusa Tenggara Barat.
Hari pertama Pagelaran Senggigi Sunset Jazz menampilkan suguhan yang spektakuler dan memukau dari musisi jazz legendaris Indonesia Faris Rustam Munaf alias Faris RM di Pantai Kerandangan I Senggigi Lombok Barat, Sabtu sore (5/11).
Cuaca yang cukup bersahabat, debur ombak Pantai Kerandangan Senggigi membuat aksi panggung Fariz RM benar-benar menghipnotiz penonton dan fans beratnya.
Fariz tampil dengan formasi lengkap membawakan konsep musik antology Fariz RM. Membawakan hits terbaiknya terutama yang populer di era 90-an. Diantaranya Sakura, Nada Kasih dan Barcelona.
Suara khas Fariz RM masih terdengar powerful dan enak didengar. Penontonpun larut ikut serta menyanyi bersama. Bahkan pasangan bule dengan pakaian etnis sangat ekspresif menari dan berdansa di depan panggung festival.
Fariz RM mengaku kali pertama tampil di panggung Senggigi Sunset Jazz.”Mendengar debur ombak yang tanpa putus di pantai indah ini seperti meditasi. Makasih kawan – kawan semua, masih banyak yang ikut nyanyi. Masih ingat lagu ini,lagu yang popular 30-40 tahun lalu ya. Waktu itu saya masih ting ting Sekarang mohon maaf lah kalau suaranya yang panjang nggak semulus dulu. Mesti diirit-irit untuk banyak keperluan yang lain.Pastinya, Senggigi tempat pertama kami berkumpul selengkap ini,Senggigi Sunset Jazz begitu istimewa.
?”cerita Fariz RM yang sore itu berkolaborasi dengan enam musisi jazz tanah air selama kurang lebih 1,5 jam.
Fariz telah menyajikan suguhan terbaiknya. Apalagi ketika menyanyikan lagu yang ditulis bersama almarhum Glend Fredly. Menutup penampilannya dengan tembang pamungkas Barcelona. “Kita beri applause untuk Bang Fariz RM,”kata Bimo Kaspun Nuri, pembawa acara sore itu.
Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid tampak hadir di antara kerumunan penonton VVIP dan didaulat tampil ke panggung Senggigi Sunset Jazz untuk foto bersama dengan Fariz RM and friends.
Konser dilanjutkan Bada Isya dengan menghadirkan Kemuning Jam Session, Yuyun George Eko Kobul, Suradipa dan musisi legendaris Katon Bagaskara. (EditorMRC)
