MATARAMRADIO.COM – Program vaksinasi Covid ketiga yakni vaksinasi Booster di Nusa Tenggara Barat mendapat apresiasi dari Pemerintan Pusat dan Komisi IX DPR RI yang sedang melakukan kunjungan kerja di NTB, Jumat (2/9).
Dirjen P2P Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu mengapresiasi kolaborasi dan koordinasi seluruh pihak di NTB dalam rangka percepatan proses vaksinasi Booster.“Vaksinasi di NTB ini luar biasa, kerja sama dan koordinasi yang dilakukan sudah hebat. Untuk penanganan pandemi selain vaksinasi, pengendalian koordinirnya luar biasa. NTB ini satu-satunya provinsi yang peningkatan kasusnya minim sekali,” puji dr. Maxi.
Percepatan vaksinasi booster Covid-19 di NTB terus digencar karena berbagai alasan. Selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat, juga dikarenakan NTB adalah daerah pariwisata.“NTB ini kan daerah pariwisata yang akan sering dikunjungi wisatawan, jadi kita benar-benar dorong vaksinasi di daerah ini. Dan kami berkunjung kesini juga untuk mendengarkan kendala-kendala proses vaksinasi dari Pemprov NTB. Tadi ada beberapa catatan yang nanti akan kami pelajari lagi,” kata H. Sungkono, Ketua Rombongan Kunker Spesifik Komisi IX DPR RI .
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri mengungkapkan, pihaknya tidak banyak menghadapi kendala dalam vaksinasi.”Hanya saja memang perlu sosialisasi lebih lagi. Kita tetap konsisten memastikan daerah kita pada level I. Selain itu, kita juga sepakat bahwa ekonomi harus jalan terus, itu merupakan sebuah prinsip,” jelasnya seperti dikutip MATARAMRADIO.COM dari ntbprov.go.id.
Disebutkan, pihaknya dan seluruh pemangku kepentingan terkait akan terus memaksimalkan fungsi dari fasilitas kesehatan di NTB untuk proses vaksinasi.“Di NTB memiliki vaksinator kurang lebih sebanyak 3365 orang. Untuk sekarang memang perlu memaksimalkan Puskesmas, Rumah Sakit, terutama Posyandu Keluarga sebagai center of education kami disini,” bebernya.
Hadir juga dalam diskusi tersebut yaitu, Asisten III Setda Provinsi NTB, perwakilan dari BPOM Provinsi NTB, perwakilan BPJS Provinsi NTB, Tim Satgas Covid-19 dan stakeholders terkait. (EditorMRC)