Nostalgia SMA : Ketika Wagub NTB Bersaing Jadi Calon Ketua OSIS

Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria
Masa paling indah
Nostalgia SMA kita
Takkan hilang begitu saja
Walau kini kita berdua
Menyusuri cinta

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Itulah penggalan lirik lagu Nostalgia SMA yang dipopulerkan artis cantik Paramita Rusady pada era 90an.

Ada banyak lagu sejenis yang menceritakan indahnya kenangan manis ketika menyandang status remaja sekolah berseragam putih abu-abu.

Dus, mereka yang juga aktif dalam kegiatan ekskul hingga bersaing merebut jabatan Ketua OSIS atau Organisasi Siswa Intra Sekolah.

Siapa sangka Wakil Gubernur NTB Dr Hj Siti Rohmi Jalillah ternyata salah satu siswa berprestasi yang juga aktif berorganisasi ketika menempuh studi di SMA Negeri 1 Mataram. Bu Wagub bahkan bersaing ketat dengan beberapa siswa untuk memperebutkan jabatan Ketua OSIS. Uniknya teman-temannya bersaing ketika SMA dulu, kini bertemu kembali dalam satu birokrasi. Salah satunya adalah Tri Budi Prayitno, mantan Kadis Kominfotik NTB yang sekarang menjabat Kasat PolPP NTB, rekan seangkatan Wagub Umi Rohmi.

Kampanye Calon Ketua OSIS SMA Negeri 1 Mataram tahun 1985 yang diikuti Siti Rohmi Jalillah, Wagub NTB (kiri), Tri Budi Prayitno, Kasat PolPP NTB (tengah) dan calon lainnya. Keren ya. (Foto: Koleksi SMA Negeri 1 Mataram).

Sebagaimana yang diungkapkan Pakar Komunikasi Universitas Mataram Dr Agus Purbathin Hadi dalam status terkini di akun facebooknya yang mewacanakan pentingnya Perguruan tinggi di NTB khususnya Universitas Mataram menerima mahasiswa-mahasiswi baru jalur Ketua OSIS.

Doktor Agus sendiri adalah kakak kelas Wagub NTB dan tahu persis bagaimana kegigihan Umi Rohmi yang bersaing menggantikan dirinya sebagai Ketua OSIS SMA Negeri 1 Mataram masa bakti 1984/1985. Nah, berikut penuturan Doktor Agus selengkapnya!

Doktor Agus Purbathin Hadi ketika menguji Tri Budi Prayitno, salah seorang calon Ketua OSIS SMA Negeri 1 Mataram tahun 1985. / foto: Koleksi Agus Purbathin Hadi

Hari Kamis pagi (17/02/2022) saya mendapatkan WA dari Bapak Sutardi, guru saya di SMAN 1 Mataram. Beliau mendapatkan amanat dari Bapak HR Sri Bintoro, mantan Kepala SMAN 1 Mataram untuk membuat WAG Pensiunan Guru/Pegawai dan mantan murid beliau. Karena murid beliau banyak, maka para mantan Ketua OSIS mewakili angkatan masing-masing.

BACA JUGA:  Disorot, Kebijakan Baru Gubernur Atasi Korona di NTB

Beberapa minggu yang lalu, saya juga mendapatkan kiriman scan foto dari Ibu Murni Kurnia, S.Pd, MM., Kepala Perpustakaan SMAN 1 Mataram. Beliau sedang melakukan digitalisasi foto-foto dan dokumen lama, diantaranya album foto ketika saya menjadi Ketua OSIS SMAN 1 Mataram Periode 1984/1985. Diantaranya ada foto Siti Rohmi Djalilah, Wakil Gubernur NTB saat ini, ketika bersaing dalam pemlihan Ketua OSIS menggantikan saya, yang akhirnya dimenangkan Tri Budi Prayitno (saat ini Kasat Pol PP Prov NTB). Jadilah saya terbawa nostalgia saat aktif di organisasi siswa intra sekolah saat SMP dan SMA.

Tahun 1980, saya masuk SMPN 1 Mataram. Sebagai anak lulusan SD dari Selong, Lombok Timur, saya belum punya banyak teman, sementara yang lain masuk SMP bersama teman-teman SD-nya. Akhirnya, saat pemilihan Ketua Kelas 1A, saya memberanikan diri mencalonkan diri dan terpilih menjadi Ketua Kelas. Dari situlah “karir” saya terbangun di OSIS sebagai anggota Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Tahun 1981/1982, saya terpilih menjadi Ketua OSIS SMPN 1 Mataram.

Periode saya menjadi Ketua OSIS SMP, saat itulah mulai diberlakukan seragam sekolah secara nasional. Seragam kami yang sebelumnya berwarna krem hitam dan biru hitam, berubah menjadi seragam tunggal putih biru. Di seragam baru inilah dijahitkan logo OSIS dengan warna dasar kuning, dan ini juga menandai penyeragaman struktur organisasi siswa intra sekolah yang sebelumnya beragam (logo, juga penyebutan, dimana ada yang menyebut Ikatan Pelajar, dsb).

BACA JUGA:  Jadi Tersangka, Habib Rizieq Terancam 6 Tahun Penjara

Tahun 1983, saya masuk SMAN 1 Mataram. Karena sudah memiiki pengalaman berorganisasi, pada tahun 1983/1984 saya terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS, dan kemudian naik menjadi Ketua OSIS periode 1984/1985. Pada saat itu Kepala Sekolah SMAN 1 Mataram adalah Ibu Sri Astoeti Moechson, BA., seorang sosok Ibu yang mengayomi namun tegas dan disiplin. Ketika menjadi Ketua OSIS, saya terpilih mewakili Ketua OSIS dari Provinsi NTB untuk mengikuti Pelatihan Ketua OSIS Tingkat Nasional di Jakarta.

Masa-masa aktif di organisasi siswa intra sekolah, baik di SMP maupun di SMA adalah masa-masa yang penuh kenangan indah sebagai seorang remaja. Energi, kreatifitas, dan semangat, seolah tidak ada habisnya. Pemilihan Ketua OSIS adalah pemilihan yang paling demokratis, tanpa intervensi guru dan atau pihak eksternal. Sangat jauh dengan pemilihan Ketua Senat Mahasiswa yang mendapatkan intervensi dari organisasi ekstra kampus. Bahkan untuk pemilihan Ketua BEM saat ini, sangat kental dengan pengaruh ormas dan partai politik. Itulah sebabnya saya tidak mencalonkan diri menjadi Ketua Senat (saya sebelumnya adalah Sekretaris Senat Mahasiswa Fakultas Pertanian), dan memilih aktif di unit kegiatan mahasiswa Koran Kampus Mahasiswa MEDIA Universitas Mataram.

Dr Zulkieflimansyah dan Dr Siti Rohmi Jalillah yang akrab disebut Zulrohmi terpilih sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023./ foto: istimewa

Desember 2021, saat Rapat Kerja Universitas Mataram di Hotel Raja kawasan Kuta Mandalika, hadir Prof Arif Satria, Rektor IPB University. Pada pertemuan tersebut, Arif Satria menceritakan salah satu inovasi penerimaan mahasiswa IPB dimana IPB University mengembangkan salah satu skema seleksi calon mahasiswa baru jalur khusus bagi Ketua OSIS yang memenuhi syarat akademik sebagai mahasiswa IPB. Skema ini adalah salah satu seleksi mandiri untuk mencari calon mahasiswa yang telah terbukti memiliki jiwa kepemimpinan sebagai ketua OSIS selama di SMA, sekaligus memiliki kemampuan akademik yang memadai untuk dididik di IPB menjadi calon pemimpin yang memiliki intelektual tinggi, atau intelektual yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

BACA JUGA:  Indonesia Leaders Talk: Bang Zul dan Tiga Tokoh Nasional Ungkap Pelajaran dari Sukses Singapura. Nonton Yuk!
Drs Tri Budi Prayitno MSi, Kasat PolPP NTB, teman seangkatan Wagub NTB di SMA Negeri 1 Mataram. / foto: istimewa.

Kini, di era demokrasi dan desentralisasi, ketika kualitas kepemimpinan di pusat dan daerah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat mendesak, kemampuan akademik lulusan tentu sangat penting, namun belum cukup memadai untuk menghasilkan pimpinan yang mampu mengatasi masalah pembangunan yang semakin kompleks. Diharapkan skema ini akan menghasilkan calon-calon pemimpin baik pemimpin nasional, daerah, perusahaan maupun penggerak masyarakat yang memimpin dengan pendekatan scientific, atau menerapkan scientific based leadership.

Doktor Agus Purbathin Hadi mewacanakan pentingnya Perguruan tinggi di NTB menerima calon mahasiswa dan mahasiswi baru jalur Ketua OSIS. / foto: istimewa

Arif Satria yang juga menjadi Ketua OSIS di SMP dan SMA, mengungkapkan bahwa para Ketua OSIS ini memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, mandiri, disiplin, dan memiliki keinginan kuat untuk maju. “Tapi, secara akademis mereka kalah dengan teman-temannya yang fokus belajar saat SMA, untuk itu kita berikan jalur khusus Ketua OSIS, tanpa ikut seleksi masuk karena menggunakan penilaian dari raport sampai semester 5”, jelas Arif. Menurut evaluasi IPB, mahasiswa yang masuk melalui jalur ini memiliki prestasi akadamik yang baik, serta kepemimpinan yang kuat. Oleh karena itu, jalur Ketua OSIS ini yang dimulai IPB tahun 2019 kemudian juga diadopsi oleh Perguruan Tinggi lainnya seperti Universitas Airlangga, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Universitas Hasanuddin, UPN Veteran Jakarta, dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Saya rasa, Universitas Mataram (UNRAM) juga perlu mempertimbangkan jalur Ketua OSIS ini untuk menjaring calon-calon pemimpin masa depan. (EditorMRC)