MATARAMRADIO.COM, Praya – Pebalap PATA Yamaha, Toprak Razgatlioglu akhirnya tampil gemilang menjuarai ajang balap motor dunia World Superbike Championship (WSBK) di Sirkuit internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika Sirkuit Lombok, Minggu (21/11).
Prediksi banyak pengamat dan pencinta balap motor akhirnya terbukti karena
Toprak sesungguhnya merajai sesi latihan bebas (free practice) 1 dan 2 WSBK Mandalika sebagai pebalap tercepat.
Rider Turki itu akhirnya memenangi persaingan ketat dengan Jonathan Rea.
Dalam race 1 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, hari ini Minggu (21/11), Toprak mengunci gelar juara dunia usai finis kedua. Pertarungan sengit dengan Rea dijalani oleh Toprak dalam 20 lap.
Sebelumnya, pada sesi FP1, Toprak mencatatkan waktu 1 menit 34,985 detik. Kemudian pada FP2, catatannya semakin cepat dengan 1 menit 34,230 detik.
Sementara rivalnya, Jonathan Rea (Kawasaki), berada di peringkat ke-11 pada FP1 dengan catatan waktu 1:37,386.
Lalu pada FP2 dia mampu melonjak ke peringkat 2 di bawah Toprak dengan catatan waktu 1:34,404.
Usai balapan, Toprak menjelaskan bagaimana dia bisa beradaptasi lalu merajai sesi latihan bebas pertama dan kedua.
“Saya melihat peta trek di dinding, lalu setelah lap pertama saya mempelajari secara langsung,” kata Toprak kepada awak media, Jumat (19/11/2021).
“Saya mencoba lebih cepat sedikit setelah itu, dan berhasil. Dari 1:39 menjadi 1:37.”
“Tentu saya terkejut melihat hasil tersebut. Tetapi, saya juga menyukai trek Sirkuit Mandalika ini,” terangnya seperti dikutip kompas.com.
Kendati demikian, dia merasa agak sedikit kesulitan di beberapa tikungan.
Seperti diketahui, Sirkuit Mandalika memiliki 17 tikungan dengan rincian 11 tikungan ke kanan, dan enam ke kiri.
Sementara itu, Jonathan Rea sempat kurang nyaman dengan setelan motornya pada FP1. Alhasil, dia terpuruk ke posisi 11.
Namun pada FP2 dia mampu menjawab kepiawaiannya mengendarai Kawasaki ZX-10RR di Sirkuit Mandalika.
“Hari pertama sangat menyenangkan menjajal sirkuit ini apalagi saya berekspektasi tinggi dan penasaran,” kata Jonathan Rea.
“Saya tidak mengawalinya dengan ritme baik, tetapi bertahap saja sekaligus mempelajari trek,” ungkapnya.(EditorMRC)
