Kolaborasi Pendidikan

MATARAMRADIO.COM, Lombok Tengah – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqan menjelaskan pola pendidikan agama dan pendidikan umum harus sejalan, tidak bisa hanya salah satunya.

“Pendidikan itu ibarat dua sisi mata uang. Dua sisi ini harus mempunyai nilai,” katanya saat diskusi yang digelar BALEMEDIA dengan tema Milenial di Era Digital di Pondok Pesantren Raudlatul Jannah An Nur Desa Darek Praya Lombok Tengah, Selasa (19/10/21).
Menurut Aidy, jika mata uang hanya memiliki gambar di salah satu sisinya, tentu kurang memiliki nilai atau mungkin tidak bisa dimanfaatkan.
Apalagi, jika uang itu tidak memiliki gambar di kedua sisinya, tentu lebih tidak memiliki nilai lagi. Begitupun dengan pendidikan.
Jika pendidikan hanya menitik beratkan pada persoalan pengetahuan akademik tanpa diimbangi adab dan akhlak atau keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa, tentu kurang memiliki nilai.
Karenanya, pendidikan yang perlu dikembangkan selain memiliki pengetahuan akademik juga dibarengi pendidikan adab dan akhlak yang bersumber dari ajaran agama.
“Tujuan pendidikan salah satunya mendidik manusia untuk beriman kepada Tuhan yang Maha Esa,” katanya.
Aidy melihat kolaborasi pendidikan umum dan pendidikan pondok pesantren perlu seiring sejalan untuk mencetak generasi berpengetahuan teknologi yang beradab dan berakhlak, beriman kepada Tuhan yang Maha Esa. (MRC03)

BACA JUGA:  Pengamat Sebut Jubir Iqbal Dinda Pakai Kacamata Kuda Kritisi Data Pengangguran Lulusan SMK di NTB Era Kepemimpinan Gubernur Zulkieflimansyah. Inilah Penjelasannya!